Mohon tunggu...
Adeng Septi Irawan
Adeng Septi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah seorang pemerhati dunia hukum dan peradilan. bisa dihubungi di email irawan_34@yahoo.com

fiat justitia ruat caelum

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Semangat Abdi Desa

22 April 2015   06:36 Diperbarui: 14 Januari 2020   20:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                                     doc: kumparan.com

Pada Hari Minggu (14/07/13) Forum Komunikasi Mahasiswa Bidik Misi Surabaya-Madura atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan FKMB Suramadu mengadakan kegiatan Bakti Sosial di Desa Katol Barat Kabupaten Bangkalan, Madura.

 Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana FKMB Suramadu yang sebelumnya  mengalami kevakuman selama hampir setahun. Dengan bekal jalinan komunikasi yang baik antara mahasiswa bidik misi Universitas Negeri yang ada di Surabaya-Madura baik

dibawah naungan Kemendikbud maupun Kemenag. Kegiatan yang bertemakan “ Mahasiswa Bidik Misi Bersama Siswa Berprestasi Sebagai Generasi Penerus Bangsa Yang Berkarakter, Mandiri, dan Intelek “ dapat terselenggara dengan sukses dan lancar.

 Upacara pemberangkatan peserta Bina Desa FKMB Suramadu ini dilakukan di Kampus B Universitas Airlangga yang diikuti oleh mahasiswa bidik misi mulai dari IAIN Sunan Ampel, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Trunojoyo Madura. Jumlah peserta total yang akan mengikuti kegiatan Bina Desa ada 44 orang yang tersebar merata dari masing-masing kampus. Meskipun upacara pemberangkatan tak dihadiri oleh Pembina AUBMO, organisasi bidik misi Unair, tak menyurutkan semangat peserta yang akan mengabdi di desa selama seminggu ke depan.

 

Kegiatan Harian

 Hari pertama Bina Desa peserta mendapatkan job untuk mengajar mulai dari SD, SMP, hingga SMA di desa tersebut. Mengajar dimulai sejak pagi sampai dzuhur tiba. Mengajar adalah hal yang menyenangkan, sekaligus menambah pengalaman, ungkap Putri Indah Yanti mahasiswa bidik misi jurusan bahasa dan sastra indonesia Unesa. Lain halnya dengan Septiarani Amalia mahasiswa bidik misi jurusan pend. matematika Unair. Ia mengatakan bahwa mengajar bukanlah sekedar untuk mencari pengalaman, yang terpenting adalah kemanfaatan ilmu yang kita dapatkan selama di bangku kuliah. Tak menjadi persoalan meskipun memiliki perbedaan pandangan tentang mengajar, takkan menghapuskan tujuan awal Bina Desa yakni pengabdian masyarakat.

Sore harinya para peserta melakukan kerja bakti membersihkan kamar mandi umum setempat. Meskipun bulan puasa tak menjadi penghalang bagi peserta untuk semangat bekerja. Malam harinya  peserta melaksanakan Sholat Tarawih dan Tadarus Al-Qur’an bersama dengan para warga. Ini merupakan sebuah bukti adanya jalinan komunikasi personal antara peserta dengan masyarakat. Seperti ditegaskan Bapak Lukman Hakim, S.Ip selaku Kepala Desa setempat, beliau mengatakan,” saya senang kehadiran kalian semua disini, ini akan memberikan hal baru bagi masyarakat.” Yang menarik disini adalah orangnya ramah-ramah dan baik.. Berbeda dengan asumsi sebagian orang yang mengungkapkan bahwa orang madura itu kasar.

Bukan hanya itu tim kreatif dari FKMB Suramadu juga mengadakan kegiatan pengembangan, diantaranya seminar di SD, outbond di SMP-SMA, dan kerja bakti di desa. Masyarakat terlihat antusias atas kegiatan yang kami lakukan disana, Mereka merasa menemukan hal baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Orang tua dan siswa SD terlihat antusias dan semangat mengikuti kegiatan seminar orang tua  dan anak sholeh yang diadakan panitia Bina Desa. Begitu pula Siswa SMP dan SMA yang dengan percaya diri dan aktif mengikuti kegiatan outbond yang diadakan oleh panitia.

 

Terkendala

Hari berlalu menyaksikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta Bina Desa. Fisik yang semakin melemah dari mayoritas peserta menyebabkan ada beberapa program yang terkendala dan sempat tertunda. Bahkan Ketua pelaksana Bina Desa, Joni Iskandar, mahasiswa bidik misi Trunojoyo Madura, mengalami pingsan ketika acara seminar di SD berlangsung. Diantara program Bina Desa yang tertunda seperti permintaan dari guru SD lain di Desa Katol Barat yang menginginkan agar panitia juga mengajar SD di tempat lain tidak hanya satu tempat saja, agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Mengingat luas wilayah Desa Katol Barat yang begitu besar. Selain itu juga terkendalanya kegiatan sepakbola bareng antara peserta Bina Desa dengan pemuda setempat. Hal ini dikarenakan tidak adanya pemuda yang tinggal di desanya. Sebagian besar dari mereka telah bekerja di kota. Sehingga hanya sebagian yang masih menetap di desa.

Bina Desa kali ini terbilang sukses, meskipun ada beberapa agenda yang belum terlaksana. Mengingat kegiatan ini adalah untuk pertama kalinya FKMB Suramadu mengadakan acara bergengsi seperti ini. Sukses selalu FKMB Suramadu! Semangat abdi desa! Tunggu Bina Desa edisi berikutnya!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun