Jagung merupakan salah satu penyandang tanaman pangan terbesar di Indonesia. Banyak petani yang membudidayakan jagung sebagai mata pencarian utama. Dengan waktu yang terus berjalan mekanisasi pertnian juga mulai dikembangkan dengan melihat kebutuhan jagung yang semakin meningkat, sehingga dilakukan pengembangan teknologi untuk meningkatkan ketersedian pangan khususnya pada tanaman jagung.
Mekanisasi pertanian yang intinya ilmu teknik dan penggunaan setiap alat bantu (yang bersifat mekanis) dalam melakukan proses aktivitas pertanian. mulai dari mengolah tanah, pemupukan, menanam bibit dan lain sebagainya. Mekanisai berkaitan dengan pengembangan agroindusri untuk meningkatkan nilai tambah usaha tani baik dari peningkatan dan efisiensi sistem produksi.
Proses pemanenan jagung umumnya dengan cara mengupas kulit kemudian memotong tangkai buah, sangat memakan  waktu dan menggunakan banyak tenaga kerja. Salah satu contoh pengembangan mekanisasi khususnya alat dan mesin adalah (row crop planter) alat yang digunakan untuk mesin panen dengan bantuan tenaga tarik dari traktor, sudah banyak berkembang di negara-negara maju seperti Australia, Jepang dan Amerika.
pengembangan mekanisasi pertanian, seperti jalan usahatani, perbengkelan, regulasi, dan kelembagaan, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat secara seimbang, baik petani maupun agribisnis. pengembangan mekanisasi pertanian terbukti bisa meningkatkan ketersediaan pangan dan penghasilan petani, sehingga masyarakat tertarik dengan perkembangan mekanisasi.
Permasalahan dan kendala dalam pengembangan mekanisasi pertanian antara lain adalah sempitnya kepemilikan lahan, lemahnya modal usahatani, rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan petani, belum memadainya prasarana penunjang, khususnya jalan ke lokasi usahatani, belum berkembangnya bengkel mekanisasi di pedesaan. Â
Peran pemerintah dalam hal ini dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat, contohnya seperti, pendekatan holistik yang berati pendekatan menyeluruh, saling menunjang secara terpadu dan sinergi baik teknologi, sistem usaha tani dan prasarana, kemudian pendekatan progresif berari pengalian pengalaman belajar bersama untuk semua masyarakat tanpa terkecuali, dan yang terakhir pendekatan partisipatif  bertujuan untuk mengikut sertakan partisipasi aktif petani, pemgusaha dan pemerintah untuk pengembangan mekanisasi.
Dengan melakuakan pendekatan-pendekatan ini pemerintah bisa mudah membangun pembanguna Agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah usaha tani. Karna apa? Karena agroindustri teknologi mekanisasi merupakan jalan dalam mewujudkan industri pertanian yang efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H