Mohon tunggu...
Arby Duph
Arby Duph Mohon Tunggu... -

Serapah Para Bedebah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"The Last Survivors"

27 April 2018   17:25 Diperbarui: 27 April 2018   17:37 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali Majeed bergeming. Barangkali sedang memikirkan strategi. Memikirkan taktik agar misi mereka berhasil.

Di seberang sana - sekelompok manusia yang menyebut diri koloni baru, tinggal dengan nyaman di dalam sebuah Dom raksasa seluas 1000 hektar. Tembok setebal lima meter dan setinggi lima puluh lantai mengitarinya. Seolah tak ingin terusik oleh anjing-anjing liar di luar tembok sana.

Tempat itu dibangun atas pendanaan Sembilan manusia yang akhir-akhir ini dikenal sebagai Sembilan Harimau. Siapapun yang ingin tinggal didalam sangkar itu harus tunduk di bawah telapak kaki mereka.

Jika kau lihat dari puncak pohon raksasa The Great Acasia, maka akan terpampang jelas kesenjangan itu.

Mereka menciptakan kembali alat tukar untuk memonopoli segala kebutuhan koloni. Bahkan orang-orang non-koloni yang mereka sebut anjing liar diperas habis. Dan kini, manusia-manusia di luar Dom berjuang mati-matian untuk bertahan hidup.

Inilah yang mendorong Majeed dan para anjing liar, untuk berburu. Menyelinap kedalam Dom, dan menyabotase setiap pengiriman logistik mereka.

Bag I Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun