Mohon tunggu...
Arby Duph
Arby Duph Mohon Tunggu... -

Serapah Para Bedebah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sesal

23 April 2018   15:05 Diperbarui: 23 April 2018   15:10 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan setan mulai memainkan peran. Lenguh, desah dan keringat Patmi membuat dahaganya terobati. Mereka tergelepar telanjang mengakhiri perkelaminan itu malam ini.

"Mas, maafkan saya yang telah membuangmu. Saya yang telah melahirkanmu dulu sebelum Sarinah memungumu." Ujar Patmi yang ia dengar bagai guntur yang memekakkan telinga.

Temon mulai tenggelam dalam derai air mata Patmi. Tak henti-hentinya ia mengutuki diri sendiri yang telah meniduri ibu kandungnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun