Dan setan mulai memainkan peran. Lenguh, desah dan keringat Patmi membuat dahaganya terobati. Mereka tergelepar telanjang mengakhiri perkelaminan itu malam ini.
"Mas, maafkan saya yang telah membuangmu. Saya yang telah melahirkanmu dulu sebelum Sarinah memungumu." Ujar Patmi yang ia dengar bagai guntur yang memekakkan telinga.
Temon mulai tenggelam dalam derai air mata Patmi. Tak henti-hentinya ia mengutuki diri sendiri yang telah meniduri ibu kandungnya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI