Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaidengan undang-undang salah satunya mengemban fungsi pembinaan.  Fungsi pembinaan pada umumnya diemban olehfungsi Bimmas, sebagai salah satu fungsi preemtif. Melalui fungsi pembinaanini, Polri berusaha meningkatkan komunikasi dengan masyarakat. Harapan  dari komunikasi yang baik dengan masyarakattersebut adalah meingkatnya kedekatan antara Polri dengan seluruh lapisanmasyarakat. Sehingga program Trust Building Polri semakin lekat denganmasyarakat.
Dalam berkomunikasi seluruh anggota Polriharus memperhatikan hal hal yang bisa menjadikan komunikasi efektif. Â Sebagai contoh pada saat seorang anggota Polrimelakukan penyuluhan terkait Narkoba bisa mempedomani kajian SOSTAC, yaitu :
l  SITUATIONÂ
   Bagaimana masyarakat di sana, karakteristik. Seperti pendidikan,penghasilan, usia, kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang ada. Siap tidakkomunikator beradaptasi dengan lingkungan di sana? Dari yang paling mudahadalah penggunaan bahasa daerah. Memahami perilaku yang ada.Â
l  OBJECTIVEÂ
   Apa tujuan yang ingin dicapai? Apakah nanti para remaja menjadi tahu,menghindari atau malah ikut memberantas. Objectives ini diikuti dengankemampuan dan usaha komunikator dalam menyampaikan pesan.
l  STRATEGYÂ
   Strategi apa yang digunakan, apakah pull strategy dan pushstrategy? Bila Push strategy kegiatan apa yang utama dilakukan. Apakahpendekatan dan datang langsung ke masyarakat lewat penyuluhan-penyuluhan danpenerangan (push strategy)- below the line? Atau apakahmenggunakan media massa dengan membuat iklan, promosi dan lain-lain secararutin (pull strategy)-a bove the line?Â
l  TACTICSÂ
   Taktik apa yang digunakan sesuai dengan pertimbangan yang ada. Lebihkepada aspek langsung, misalnya menggunakan model public speaking impromtudengan menggunakan media massa Film. Tujuannya menimbulkan empati kepadakhalayak tujuan. Di sini harus ada figur atau simbol Polri dalam menyampaikananti narkoba tersebut. Posisi Polri sebagai apa dalam kampanye ini juga harussudah ditentukan. Guna mendramatisasi kasus kepada khalayak.
l  ACTIONÂ
   Bagaimana sosialisasi program tersebut dilakukan. Apakah secara terbukaatau bottom up atau malah top down. Dalam artian siap tidakmenerima masukkan dan kritik kemudian langsung berubah atau semua tungguatasan? Ada perhitungan bagaimana dilakukan dengan media apa saja dan ukuranhitung keberhasilannya?
l  CONTROLÂ
    Bagaimana pemantauan yang ada. Apakahdilakukan evaluasi ulang dalam waktu-waktu tertentu. Misalnya sebulan sekali,tiga bulanan atau empat bulanan. Penggunaan konsultan komunikasi menjadi perludalam menilai keberhasilan pesan yang ada.