1. Pengadilan Negeri: Pengadilan tingkat pertama yang menangani perkara pidana dan perdata. Pengadilan Negeri berada di setiap kabupaten/kota dan berfungsi sebagai pintu masuk utama dalam sistem peradilan.
2. Pengadilan Tinggi: Pengadilan tingkat banding yang mengadili perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi berada di setiap provinsi dan berfungsi sebagai pengawas atas keputusan-keputusan Pengadilan Negeri.
3. Mahkamah Agung: Pengadilan tertinggi yang menjadi puncak dari hierarki peradilan di Indonesia. Mahkamah Agung memiliki kewenangan untuk mengkaji dan memutuskan perkara kasasi serta mengawasi pelaksanaan hukum oleh pengadilan-pengadilan di bawahnya.
4. Mahkamah Konstitusi: Lembaga yang memiliki kewenangan untuk menguji konstitusionalitas undang-undang. Mahkamah Konstitusi juga berwenang untuk memutus sengketa kewenangan lembaga negara, membubarkan partai politik, dan memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
5. pengadilan Khusus:Pengadilan yang menangani perkara-perkara tertentu sesuai dengan bidangnya, seperti Pengadilan Agama, Pengadilan Militer, dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Pengadilan-pengadilan ini memiliki kewenangan khusus berdasarkan bidang hukum tertentu yang mereka tangani.
Tantangan dan Prospek Hukum Indonesia
Sistem hukum Indonesia terus menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu-isu seperti korupsi, ketidakpastian hukum, dan kebutuhan akan reformasi sistem peradilan. Korupsi merupakan masalah serius yang mengancam integritas dan kepercayaan publik terhadap sistem hukum. Upaya pemberantasan korupsi dilakukan melalui berbagai lembaga, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki mandat untuk memberantas korupsi di semua level pemerintahan.
Ketidakpastian hukum juga menjadi tantangan besar yang perlu diatasi. Inkonsistensi dalam penerapan hukum dan peraturan, serta interpretasi yang berbeda-beda oleh lembaga penegak hukum, seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakadilan. Reformasi sistem peradilan terus dilakukan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam penegakan hukum.
Upaya reformasi hukum juga melibatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang hukum. Pendidikan hukum yang berkualitas, pelatihan berkelanjutan bagi aparat penegak hukum, dan penerapan teknologi informasi dalam sistem peradilan adalah beberapa langkah yang diambil untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme di sektor hukum.
 Kesimpulan
Hukum Indonesia merupakan sistem yang kompleks dan dinamis, dibangun dari beragam sumber hukum dan melalui berbagai fase sejarah. Pemahaman tentang dasar-dasar hukum Indonesia penting untuk menghargai proses hukum dan keadilan yang berlaku di negara ini. Dengan terus melakukan pembaruan dan penegakan hukum yang konsisten, Indonesia dapat menciptakan sistem hukum yang lebih kuat dan responsif terhadap tantangan zaman. Upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa diperlukan untuk mewujudkan sistem hukum yang adil, transparan, dan efektif, guna mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.