Mohon tunggu...
Arbit Manika
Arbit Manika Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Pinggir Lokasi Calon Ibu Kota Negara

11 Juni 2020   22:54 Diperbarui: 12 Juni 2020   07:15 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badai Pandemi Covid 19 tidak hanya merontokkan perekonomian dunia, tapi juga mengubah berbagai perencanaan strategis pemerintah, termasuk rencana kepindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, yang oleh pemerintah pusat di rencanakan pada tahun 2020 akan di mulai pembangunan fisik, namun kelihatannya akan mengalami pergeseran jadwal. 

Terlepas dari pergeseran itu, masyarakat Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam yang menjadi rencana lokasi Pusat Ibu Kota Negara, tetap optimis dan yakin akan rencana Pemerintah Pusat tersebut akan terealisasi, karena telah melalui kajian akademik dan perencanaan yang matang.   

Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara, yang sempat viral di perbincangkan beberapa bulan lalu setelah Presiden Jokowi mengumunkan lokasi Calon Ibu kota Negara yang baru, tentu membuat siapa pun ingin tau, tentang kelebihan dan kelayakan sehingga Sepaku yang disepakati menjadi lokasi Pusat Pemerintahan calon Ibu Kota Negara yang baru.

Kecamatan Sepaku masuk dalam wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu kecamatan dari 3 kecamatan yang masuk dalam perencanaan untuk menjadi Calon wilayah Propinsi IKN baru, sementara dua kecamatan lainnya adalah Samboja dan Muara Jawa yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Karta Negara.

Setelah Presiden Jokowi mengumumkan lokasi rencana Ibu Kota Negara yang baru, hampir setiap minggu para elit dan Pejabat Negara bergantian mengunjungi Kecamatan Sepaku,  tak terkecuali Presdien Jokowi, yang takjub melihat  panorama keindahan Kecamatan Sepaku dari atas Bukit Sudarmono, yang di apit dua lokasi air terjun, dan melihat langsung Teluk Balikpapan sepanjang 30 Km membela Kecamatan Sepaku, dengan gugusan pulau pulau kecil dan puluhan anak teluk yang menjalar masuk ke kampung kampung  melengkapi keindahan wilayah Sepaku.

Tidak salah jika Presiden Jokowi teropsesi untuk merancang sebuah ibu kota negara terindah di Dunia, setelah melihat kondisi geografis dan potensi alam yang dimiliki oleh kecamatan Sepaku.  

Sofian Sibarani telah mulukiskannya dalam sebuah desain, sebagai pemenang sanyembara desain Ibu Kota Negara (IKN) dengan judul desain "Negara Rimba Nusa".    

Sumber Phot : Galeri Arbit Manika
Sumber Phot : Galeri Arbit Manika
Kecamatan Sepaku memiliki luas wilayah 1.172 kilo meter persegi, yang terdiri dari 11 desa dan 4 kelurahan. Sepaku di kenal sebagai penghasil kayu terbaik, seperti Ulin, Meranti, Eboni (kayu Hitam), bengkirai dan lain lain. Alasan inilah sehingga pada sekitar tahun 1965 salah satu perusahaan asing The Long milik Amerika Serikat Masuk ke Sepaku, selama kurang lebih 10 tahun menguras kekayaan hutan Sepaku.

Pada tahun 1975 The Long berganti menjadi PT ITCI ( International Timber Coorporation Indonesial, yang kemudian Perusahaan ini di Akuisisi oleh Prabowo Subianto pada sekitar tahun 2008. 

Sampai saat ini ada Puluhan perusahaan besar ada di Sepaku, seperti PT ITCI milik Prabowo Subianto dan IHM milik Tanoto Sukamto, yang bergerak di bidang perkebunan. Perusahaan ini menghadirkan ribuan tenaga kerja yang datang dari berbagai penjuru nusantara.

Catatan sejarah yang lain yang mengubah Sepaku yang dulunya Hutan belantara menjadi kampung, lalu kemudian berdiri beberapa desa adalah kehadiran Transmigrasi, pada tahun 1975, 1980 dan 1991, yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTT. Dua proses inilah yang membuat kehidupan social budaya masyarakat Sepaku sangat hetorogen dan multi etnik, sehingga toleransi dan kebhinekaan menjadi ciri khas masyarakat Sepaku.

Terlepas dari panas dinginnya rencana dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara yang baru karena badai wabah Covid 19,  secara geografis, sosial budaya, ekonomi dan politik, daerah ini telah di persiapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik,  maju, sejahtera dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

Penulis

Arbit Manika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun