Mohon tunggu...
ARBI RIYANSYAH
ARBI RIYANSYAH Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Harian Lepas

Tulisanku bukan puisi. tapi kata-kata gelap. yang berkeringat dan berdesakan. mencari jalan. @arbirasyid

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] 19 Tahun Tsunami Aceh

27 Desember 2023   03:30 Diperbarui: 27 Desember 2023   03:50 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepian Samudera yang tenang
Ingatkah kita akan detik mencekam?
19 tahun telah berlalu, namun luka abadi
Tsunami Aceh, mimpi buruk tak terlupakan

Gelombang maha dahsyat, datang tanpa aba-aba,
Memisahkan keluarga, merenggut nyawa.
Di sela-sela duka bersinar kebersamaan untuk melangkah

Puing-puing kenangan terhampar di pantai
Saksi bisu tragedi air mata bumi menyayat.
Namun di dalam puing tumbuh bunga harapan
Aceh berdiri kembali, dengan tekad yang kokoh.

Peringatan yang menggetarkan hati
Mengajarkan kita akan kebesaran hidup
Aceh, teruslah melangkah maju
Dengan cinta dan perdamaian sebagai petunjuk

Seiring berjalannya waktu
Aceh tetap tegar menyongsong masa depan
Semoga di setiap gelombang kenangan
Kita temukan kekuatan untuk bangkit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: [Puisi] Lupa Diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun