Aku masih ingat betul
Aroma lumpur itu
Kodok yang bernyanyi
Balok besar menari di derasnya air
Gerusan air menggesek setiap sudut rumah
Tangisan orang tua
Baca juga: [PUISI] Jemari Dekil
penuh harap bertanya
Besok anakku makan apa?
Baca juga: [PUISI] Omong Kosong Mereka
Dimana kami harus tinggal?
Akankah anakku tetap sehat?
Apa yang harus aku perbuat?
Tajam terdengar di sanubari
Mulut mungil yang berlomba bercerita
Dibalik tenda-tenda pengungsian
Keras bagai hujan tak berirama
Memecah keheningan malam
Bumi Muda Sedia riwayatmu kini
Sampai kapan terus begini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!