Mohon tunggu...
Arbi Muhammad
Arbi Muhammad Mohon Tunggu... lainnya -

Ilmu Komunikasi || Universitas Muhammadiyah Malang || Lombok-Malang || Sedang belajar bagaimana menulis yang baik dan bermanfaat || Damai Makmur Tentram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Anda Rasakan Saat Pertama Kali Mendaki?

25 Desember 2014   21:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:28 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mendaki gunung saat ini sudah menjadi salah satu hobi yang diminati banyak orang dari berbagai kalangan. Banyak orang mendaki dengan rekan kerja, sahabat, dan juga komunitas hanya untuk merayakan beberapa momen tertentu, mulai dari perayaan tahun baru, hari-hari besar serta adanya pemandangan yang hanya terdapat pada bulan-bulan tertentu.

Gunung merupakan tempat dimana seseorang dapat merasakan pengalaman yang mungkin tidak ada di tempat lainnya, mulai dari pemandangan yang didapat serta jerih payah seseorang untuk mencapai puncak gunung tersebut. Indahnya ciptaan yang maha kuasa pada alam banyak ditemukan hingga kemolekan tanah air yang dapat disaksikan dari tingginya puncak gunung itu sendiri.

Pada artikel ini saya akan menulis beberapa pengalaman yang dirasakan seseorang pada saat pertama kali mendaki gunung. Mulai dari pengalaman buruk yang membuat orang itu sendiri tidak akan mendaki untuk kedua kalinya hingga pengalaman yang menjadikan mendaki itu sendiri suatu hobi.

1.BINGUNG

Mungkin bagi kita yang merasakan pertama kali mendaki akan mengalami kebingunan mulai dari pengepakan barang hingga mencari peralatan yang dibutuhkan saat pendakian itu sendiri. untuk urusan logistic pun seseorang mungkin akan lebih kebingunan lagi dalam menentukan jumlah makanan yang akan dibawa selama pendakian itu karena pengalaman yang minim bahkan belum pernah mendaki sebelumnya.

2. MENYESAL

Rasa ini biasanya akan muncul pada saat pertama kali memulai perjalanan mendaki, bisa diakarenakan beban yang dibawa terasa berat karena belum terbiasa . Tapi bagi seseorang yang memiliki rasa toleransi yang tinggi dia akan merasa tidak enak untuk menujukkan rasa menyesalnya kepada teman-temanya. Dari sinilah rasa itu bisa hilang bahkan tidak terasa. Tapi bagi mereka yang tidak memiliki rasa toleransi, maka dia bisa merugikan temannya sendiri hingga dapat menggagalkan pendakian.

3.CEMAS

Kecemasan merupakan salah satu gangguan emosional yang paling umum, yang ditandai dengan beberapa gejala emosional dan fisik seperti rasa takut, panik, serta pikiran tak terkendali. Rasa cemas biasanya muncul ketika seseorang akan melakukan summit atau perjalanan menuju puncak gunung. Salah satu penyebab dari munculnya perasaan ini ialah perjalanan yang dilakukan pada dini hari dengan suhu udara dingin bahkan minus yang mana dapat menyebabkan seseorang terkena hipotermia atau keadaan suhu tubuh seseorang yang turun hingga dibawah 35’ C.

4.KETAGIHAN

Bagi mereka yang benar-benar mendaki pasti akan merasakan pengalaman ini yaitu ketagihan. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi seseorang akan termotivasi untuk mencoba pengalaman baru di gunung-gunung lainnya setelah menaklukan puncak gunung yang mereka daki. Inilah salah satu factor yang menyebabkan seseorang menjadi ketagihan untuk mendaki. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) ketagihan memiliki makna yakni suatu rasa sangat ingin sesuatu karena sudah menjadi kebiasaan. Maka dari itu mendaki pun bisa menjadi kebiasaan.

5.MENYENANGKAN

Karena mendaki sudah menjadi salah satu cara dalam mengisi acara liburan atau waktu luang bagi mereka yang bosan serta sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas yang membosankan, maka mendaki terasa begitu menyenangkan dengan suguhan alam dan pemandangan yang elok nan indah. Bukan hanya menghibur mata, mendaki pun akan terasa menyenangkan dengan suasan hati yang menjadi lebih tenang bersama teman-teman, bertemu orang yang belum pernah kita temui sebelumnya bahkan bertemu kawan lama.

6.MENANTANG

Sudah menjadi hal wajar bagi semua pendaki untuk merasakan tantangan di gunung. Dengan track yang belum pernah ditemui sebelumnya, melewati bukit dengan membawa carrier yang beranyat minimal 40 sampai 100 L, hidup survival disaat kita kehabisan bahan makanan atau logistic, menahan dinginnya suhu gunung yang bisa mencapai minus derajat celcius, dan tantangan lainnya yang mungkin anda rasakan tapi belum tertulis.

7.BIASA

Suatu perasaan langka yang mungkin tidak dirasakan banyak orang. Biasanya perasaan ini dialami oleh mereka yang sudah terbiasa dengan keadaan alam dan diapat dari beberapa pelatihan seperti SAR dan sebagainya atau sering mengikuti perombaan lintas alam. Ketika mereka melakukan pendakian biasanya memiliki power untuk memimpin suatu rombangan mendaki serta memiliki pengalaman yang tidak kalah dengan yang sudah mendaki berkali-kali.

8.PUTUS ASA

Dalam berbagai pekerjaan, putus asa merupakan racun bagi mereka yang ingin mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, keputusasaan akan berakibat fatal bagi semua yang merasakannnya. Dalam mendaki pun putus asa akan berakibat pada gagalnya sutu pendakian, yang mana bukan satu orang saja yang merasakannya tapi semua kru atau teman anda mendaki akan terkena dampaknya. Maka dari itu dibutuhkannya sebuah motivasi yang kuat dala mendaki akan mendorong anda untuk mencapai puncak atau tempat yang anda inginkan ketika merencanakan pendakian. Rasa putus asa akan timbul pada saat seseorang meraasa capek yang berlebih dan akan dimulainya summit attack .

9. BERSYUKUR

Untuk mereka yang masih memiliki keyakinan kuat kepada sang pencipta alam semesta, pastinya akan bersyukur dengan apa yang pernah mereka liat dan mereka temukan pada alam.

Untuk membalas rasa syukurkita akan alam yang telah tuhan berikan kepada kita, cukup dengan menjaga kebersihan alam dan saling membantu dalam menjaga keseimbangan alam bumi kita tercinta agar terhindar dari bencana alam yang selalu mebahayakan hidup umat manuisa kita sudah bisa menjadi seorang pecinta alam.

barangkali inilah beberapa kesan yang dapat saya simpulkan pada artikel ini. Jika ada saran atau kritik mengenai artikel ini karena tidak sesuai dengan apa yang anda rasakan saat mendaki mohon masukannya.

Sekian dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun