Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak dan hipotetis. Anak-anak mulai mampu memecahkan masalah kompleks, berpikir logis tentang ide-ide yang tidak terhubung dengan pengalaman langsung, dan memformulasikan solusi untuk situasi yang bersifat teoritis.
Piaget juga memperkenalkan konsep penting lainnya, seperti:
Asimilasi: Proses di mana anak-anak mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema atau pola berpikir yang sudah ada.
Akomodasi: Penyesuaian skema yang sudah ada untuk mengakomodasi informasi baru yang tidak sesuai dengan skema sebelumnya.
Penerapan Teori Piaget dalam Kehidupan Sehari-Hari
Teori Piaget tidak hanya relevan untuk psikolog atau pendidik; konsepnya dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, terutama dalam pendidikan, pengasuhan, dan interaksi sosial.
1. Pendidikan yang Disesuaikan dengan Tahap Perkembangan
Guru dan orang tua dapat menggunakan teori Piaget untuk menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Misalnya:
Untuk anak-anak di tahap sensorimotor, pengalaman bermain yang melibatkan indra, seperti mainan berwarna cerah atau bertekstur, sangat penting.
Anak-anak di tahap operasional konkret akan lebih memahami pelajaran melalui aktivitas langsung, seperti eksperimen sains atau manipulasi benda nyata.
Anak-anak di tahap operasional formal dapat diajak untuk berdiskusi dan memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran abstrak.