Ekonomi Digital merupakan fenomena yang merevolusi perubahan interaksi dengan sistem keuangan dan pasar. Perkembangan teknologi informasi tidak hanya mempercepat masyarakat dalam bertransaksi dan berinvestasi, tetapi juga menjadi peluang dalam pengelolaan aset finansial. Generasi muda, dengan kemampuan adaptasi teknologi tinggi, memainkan peran sentral dalam mendorong inovasi di sektor ekonomi digital. Selain menjadi konsumen, anak muda juga menjadi aktor utama dalam menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan ekonomi dan keuangan kontemporer.
Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pengelolaan keuangan pribadi menjadi krusial. Pemanfaatan teknologi finansial atau financial technology (fintech) yang semakin canggih dapat mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dan tangguh secara ekonomi. Oleh karena itu, generasi muda perlu mengambil peran aktif dalam memanfaatkan teknologi ini guna memastikan keberlanjutan ekonomi di masa depan.
Generasi Muda dalam Ekonomi Digital
Ekonomi digital merujuk pada sistem ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital sebagai faktor utama dalam setiap tahapan aktivitas ekonomi, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi barang dan jasa. Ruang lingkupnya luas, mencakup sektor seperti e-commerce, layanan perbankan berbasis digital, aplikasi komunikasi instan, dan platform media sosial. Salah satu karakteristik utama ekonomi digital adalah penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi, memperluas jangkauan pasar hingga ke skala global, serta mendorong terciptanya inovasi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan (Binus University, 2023).
Generasi muda memiliki keunggulan dalam mengadopsi dan melakukan pengembangan teknologi. Keterampilan digital yang mumpuni, menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan startup, dan berpartisipasi aktif dalam transformasi digital berbagai sektor industri. Menurut laporan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi, 2023), disebutkan bahwa anak muda menjadi penggerak utama dalam ekosistem startup Indonesia yang kini mencapai 2.341 perusahaan rintisan, terbesar kedua di Asia setelah India. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai pusat ekonomi digital yang berhasil masuk dalam 12 besar ekosistem startup global, menjadi bukti peran signifikan generasi muda dalam inovasi teknologi nasional.
Teknologi Finansial: Mengelola #UangKita dengan Bijak
Salah satu aspek krusial dalam ekonomi digital adalah pengelolaan keuangan yang berbasis teknologi. Fintech telah membuka akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan, memungkinkan generasi muda untuk mengatur keuangan dengan lebih mudah dan efisien. Aplikasi perbankan digital, dompet elektronik, dan platform investasi online menjadi alat penting dalam mendukung pengelolaan keuangan sehari-hari.
Langkah Praktis Mengelola Keuangan Secara Digital:
- Membuat Anggaran Digital -- Aplikasi budgeting membantu memantau pengeluaran dan pemasukan secara real-time, memastikan pengelolaan uang yang lebih terstruktur.
- Investasi Berbasis Teknologi -- Platform investasi seperti reksa dana digital dan saham online memberikan kemudahan bagi generasi muda untuk mulai berinvestasi sejak dini.
- Edukasi Keuangan Digital -- Mengikuti webinar, podcast, atau kursus online terkait perencanaan keuangan akan meningkatkan literasi finansial, mendorong keputusan yang lebih bijak dalam mengelola #UangKita.
Dengan memanfaatkan fintech, generasi muda dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sambil memastikan stabilitas keuangan pribadi mereka di masa depan.
Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia
Ekonomi digital di Indonesia telah menjadi pengungkit utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menunjukkan potensi besar di berbagai sektor. Pada tahun 2021, kontribusi ekonomi digital mencapai Rp1.490 triliun, menyumbang sekitar 6,12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) (Kemkomdigi, 2023). Angka ini mencerminkan bagaimana teknologi digital tidak hanya menjadi katalis inovasi, tetapi juga memainkan peran strategis dalam memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi negara.
Merujuk pada Portal Informasi Indonesia.go.id (2024), menyebutkan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai nilai USD146 miliar pada tahun 2025 dan berpotensi menjadi USD315 miliar pada tahun 2030. Strategi pemerintah dalam mendorong transformasi digital mencakup penguatan infrastruktur digital, peningkatan literasi digital, dan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam beradaptasi dengan teknologi.
Namun, di balik potensi besar tersebut, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
- Literasi Digital yang Belum Merata -- Tidak semua masyarakat memiliki pemahaman dan akses yang cukup terhadap teknologi digital.
- Keamanan Data -- Risiko terhadap keamanan siber dan perlindungan data pribadi menjadi isu penting dalam ekosistem digital.
- Akses Modal bagi Startup -- Meski ekosistem startup berkembang pesat, akses terhadap pendanaan masih menjadi hambatan bagi sebagian besar perusahaan rintisan.
Generasi muda memiliki kesempatan untuk menjembatani kesenjangan ini melalui inovasi, kolaborasi dengan komunitas seperti Komunitas Uang Kita (Komunita Kemenkeu), dan partisipasi dalam program literasi digital yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta.
Adopsi teknologi digital juga merambah sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan. Melalui otomatisasi dan integrasi teknologi, sektor-sektor ini mampu meningkatkan efisiensi produksi dan memperkuat rantai pasok nasional. Di sektor keuangan, fintech dan perbankan digital berperan dalam memperluas inklusi keuangan, memberikan akses layanan keuangan yang lebih luas, bahkan hingga ke daerah terpencil.
Pemerintah terus mendorong digitalisasi pada sektor UMKM sebagai pilar utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan mengadopsi teknologi, UMKM diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperluas jangkauan pasar, bahkan menembus pasar global. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan UMKM untuk mengakses pembiayaan yang lebih mudah dan mengelola bisnis secara lebih efisien. Program digitalisasi UMKM menjadi prioritas mengingat kontribusi sektor ini yang signifikan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. UMKM Indonesia secara sektoral mendominasi sektor perdagangan dan retail dengan porsi sebesar 63% dari total jumlah unit usaha UMKM (ADB, 2021). Melalui platform e-commerce, UMKM dapat menjangkau jutaan konsumen, meningkatkan penjualan, dan memperkuat posisi mereka di pasar.
Disisi lain, jasa keuangan digital Indonesia diproyeksikan tumbuh cepat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan transaksi belanja melalui Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) terutama metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kian meningkat. Metode pembayaran QRIS ini mulai muncul pada Q2 tahun 2021 dan terus meningkat hingga tahun 2023 dengan nilai transaksi menyentuh Rp. 150 Triliun. Dengan demikian, peningkatan pembayaran dengan metode transaksi digital ini menjadikan Indonesia menuju Cashless based Society. Digitalisasi UMKM ini secara tidak langsung juga berkontribusi dalam pengelolaan #UangKita dengan penerimaan negara, efisiensi, akuntabilitas, dan inklusi keuangan, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Solusi dan Rekomendasi untuk Masa Depan Berkelanjutan
Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Kolaborasi dengan Komunitas Komunita Kemenkeu-- Generasi muda dapat berpartisipasi aktif dalam komunitas, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan jaringan profesional.
- Mendorong Inovasi Lokal -- Mengembangkan solusi teknologi berbasis kebutuhan lokal untuk memberdayakan UMKM dan komunitas sekitar.
- Investasi pada Ekonomi Sirkular -- Mendorong proyek teknologi yang mendukung ekonomi hijau dan sirkular untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, masa depan ekonomi Indonesia tidak hanya akan bertumpu pada pertumbuhan finansial semata, tetapi juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang positif. Melalui pengelolaan #UangKita yang bijak dan cerdas, generasi muda akan menjadi kunci bagi terciptanya masa depan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
REFERENSI
Binus University. 2023. Ekonomi Digital: Definisi dan Manfaat untuk Negara. Website Resmi Graduate of Binus University. URL: https://graduate.binus.ac.id/2023/09/01/ekonomi-digital-definisi-dan-manfaat-untuk-negara/
Kementerian Komunikasi dan Digital. 2023. Ekonomi Digital: Pengungkit Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Websiter Resmi Kemkomdigi. URL: https://www.komdigi.go.id/transformasi-digital/ekonomi-digital
Portal Informasi Indonesia. 2024. Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia, Strategi Menuju 2030. Portal Resmi Indonesia.GO.ID. URL: https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8497/masa-depan-ekonomi-digital-indonesia-strategi-menuju-2030?lang=1
Rachbini, E.M. 2024. Evaluasi dan Perspektif Ekonomi Indonesia: Perkembangan Ekonomi Digital. Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H