Namun, kegiatan tidak berhenti pada sesi membaca saja. Setelah itu, peserta didik diberikan penugasan untuk mengimplementasikan hasil bacaan mereka secara tertulis. Penugasan ini dirancang untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah mereka baca, serta mengembangkan keterampilan menulis mereka. Setiap siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan pemikiran dan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan.
Respon dan Dampak Positif
Respon terhadap kegiatan Perpustakaan Keliling di SMP Wahidiyah Kepanjen telah sangat positif dari berbagai pihak. Ketua Kelompok Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menyatakan kebanggaannya atas kontribusi positif yang telah mereka berikan dalam meningkatkan literasi di sekolah tersebut. "Dengan aksi ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi di kalangan siswa. Literasi bukan hanya tentang memahami teks, tetapi juga tentang bagaimana mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Kepala Sekolah SMP Wahidiyah Kepanjen juga memberikan tanggapannya terhadap kegiatan ini, menyebutnya sebagai langkah yang sangat baik dalam pengembangan literasi dan pengetahuan peserta didik. "Perpustakaan keliling di SMP Wahidiyah Kepanjen dianggap sebagai langkah yang sangat baik dalam pengembangan literasi dan pengetahuan peserta didik. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman mereka di dalam kelas, tetapi juga mengembangkan kemampuan mereka di luar kurikulum sekolah," ujarnya dengan antusias.
Respon dari siswa dan siswi pun cukup positif. Mereka menyatakan kegembiraan mereka dengan kegiatan ini, "Budaya membaca selain dari pelajaran perlu dilestarikan lagi," ujar salah satu siswa. "Saya senang bisa melihat perpustakaan keliling, ada banyak bacaan fiksinya," tambah siswa lainnya.
Harapan dan Langkah ke Depan
Inisiatif seperti Perpustakaan Keliling di SMP Wahidiyah Kepanjen membawa angin segar dalam upaya meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa. Dengan melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Kabupaten Malang, Mahasiswa Kampus Mengajar, serta sekolah dan siswa itu sendiri, upaya ini bukan hanya menjadi sekadar kegiatan, tetapi sebuah gerakan nyata untuk membangun budaya literasi yang kuat di masyarakat. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H