"Waktu awal awal pandemi Covid-19 itu, usaha lele ini sempat berhenti sementara karena para pedagang di pasar berhenti berjualan karena bingung juga mau suplai kemana dan juga serta konsumen lain hanya beberapa yang membeli di saya, pokonya awal awal pandemi itu masa masa sulit" ungkap Pak Asmanto sambil membuka memori setahun silam ketika pandemi Covid-19 sudah dinyatakan masuk ke Indonesia.
Namun Pak Asmanto tak menyerah begitu saja dengan keadaan, beliau memikirkan cara dan ide kreatif agar bisa tetap membuat dapur mengepul dan menyambung hidup. Melihat ikan ikan lelenya yang masih banyak di kolam penampungan karena menurun drastis permintaan dari pedagang pasar maupun pedagang lele lesehan atau konsumen biasa, Akhirnya Pak Asmanto mempunyai cara lain untuk  bisa tetap memasarkan lele peliharaanya tersebut.
"Saya sempat bingung ketika melihat lele lele yang masih di dalam kolam lumayan banyak, tapi istri memberikan ide menarik untuk mengolah lele  menjadi makanan siap masak ataupun lele goreng siap makan, akhirnya kita olah menjadi hal lain" kata bapak sambil membenahi posisi duduknya.
Di tengah macetnya roda perekonomian, akhirnya Pak Asmanto dengan bantuan saran dari Istrinya mulai kembali berjalan pelan untuk menggerakan roda ekonomi keluarganya, mengolah lele peliharaanya agar masih bisa menjangkau pemasaran di kala pandemi pada saat ini.
Ikan Lele yang biasanya dijual mentahan kini mulai diubah sedikit, Bersama sang Istri Pak Asmanto juga mulai mengolah ikan lele tersebut menjadi lauk siap saji dengan menyediakan lele dalam bentuk yang sudah matang, ataupun lele yang setengah matang alias hanya berupa lele yang sudah dibumbui dan tinggal di goreng di rumah oleh para konsumen. Perlahan tapi pasti Inovasi baru ini menjadi alternatif lain Pak Asmanto dalam bertahan di masa pandemi.
Walau omzet yang didapatkan dari berjualan lele siap saji maupun lele setengah matang dengan bumbu tidak sebanyak saat brjualan ikan lele mentah pada masa sebelum pandemi berada, namun Pak Asmanto tetap bersyukur dengan apa yang ia dapat karena merupakan rezeki.
"Untuk omzet sendiri, walaupun sudah dibantu dengan cara lain seperti ini, jual matengan atau lele bumbu sebenanrnya juga tidak sebanyak dulu, mungkin hanya dapat keuntungan bersih paling mentok 60-75%,, kalau untuk pemasaran juga ini masih sama seperti dulu, dengan di suplai ke warung warung sayur dan juga dari mulut ke mulut" kata Pak Asmanto
Dengan bantuan sang Istri, kini Pak Asmanto tetap bisa masih bertahan di masa masa sulit seperti ini, dengan Inovasi baru dengan olahan lain, perlahan Bapak dua anak ini masih bisa memutar kembali roda perekonomian walau ekonomi mengkhawatirkan. Pemasaran via online dengan bantuan gagdet yang dimiliki cukup membantu dalam menyebarkan dagangan lele ini.
 "Berani berinovasi dan kreatif kuncinya mas, asalkan berani untuk mencoba pasti disitu ada jalan, perlahan tapi pasti Insha Allah pintu rezeki akan mengalir, walau pemasukkan belum sebanyak dulu tetapi tetap harus bersyukur masih bisa untuk menghidupi anak istri di masa masa sulit seperti ini, Jangan selalu menyerah dan selalu cari jalan keluar di setiap masalah yang ada" Begitu pesan Pak Asmanto untuk para kawula muda terutama para UMKM yang tetap bertahan.