Musim 2020/2021 di pentas Eropa sangatlah mendebarkan. Sudah hampir mencapai babak babak paling krusial, baik di Champions League maupun Europa League. Babak delapan besar yang tentunya memasuki tahap akhir dalam turnamen paling bergengsi di benua biru ini.
Drawing babak delapan besar pun sudah dilaksanakan pada Jum'at 19/03 kemarin. Beberapa pertandingan sangat seru untuk ditunggu,Â
di Champions League
Bayern Muenchen vs PSG
Borrusia Dortmund vs Man City
FC Porto vs Chelsea
Real Madrid vs Liverpool
Akan digelar pada 6-7 April 2021 dan 13-14 April 2021
Sedangkan untuk Europa League
Manchester United vs Granada
Ajax vs As Roma
Arsenal vs Slavia Prague
Dinamo Zagreb vs Villareal
Leg 1 akan digelar pada 8 April 2021. Sementara leg 2 dilaksanakan pada 15 April 2021.
Melihat dari hasil drawing, ada yang cukup menarik perhatian. Wakil dari Serie A Italia sudah habis di babak babak sebelumnya, yang kini tinggal menyisakan As Roma sendirian.
As Roma pun kembali ditantang dengan wakil dari Belanda, Ajax Amsterdam. Ini bisa dibilang "final kepagian" karena kedua tim merupakan "kuda hitam" di beberapa musim terakhir. Mari kita kembali beberapa tahun kebelakang dan melihat perjalanan AS Roma di turnamen benua biru ini.
Sang "Serigala Ibukota" selalu ikut dalam kompetisi ini. Sejak Musim 2013/2014 konsisten untuk berada di posisi lima besar klasemen Serie A. Namun pada musim 2015/2016 gagal untuk menembus babak play-off, (regulasi saat itu masih ada play-off untuk mengikuti Champions League).
Musim 2017/2018 menjadi musim yang luar biasa bagi pasukkan AS Roma. Lolos ke Fase Grup dengan finish peringkat kedua pada semusim sebelumnya, dibawah juara bertahan Juventus. Tergabung di grup "neraka" yang berisikan Chelsea, Atletico dan Qarabag, namun mampu bertahan bahkan menjadi juara grup pada saat itu, hanya kalah dari Atletico Madrid.
Berlanjut ke babak 16 Besar, berjumpa dengan Shaktar Donetsk dan berhasil melaju ke babak selanjutnya dengan aggregat sama 2-2, namun unggul dalam dalam gol tandang.
Memasuki delapan besar, ditantang oleh raksasa Spanyol FC Barcelona. Pada leg pertama De Rossi dan kawan kawan dipecundangi 4-1, namun mereka punya modal bagus dengan unggul gol aggregat saat bertandang. Leg kedua giliran AS Roma yang menjamu Barcelona di Olimpico Italia, Lionel Messi dan kawan kawan dibuat tak berkutik ketika pasukan serigala ibukota menampilkan permainan berkelas. Gol dari Edin Dzeko pada awal babak pertama, kemudian De Rossi dari titik penalti dan ditutup dengan Gol dari Kostas Manolas pada penghujung laga membuat AS Roma membalikan keadaan di Italia. Barcelona yang sejatinya hanya membutuhkan hasil imbang ternyata malah kalah telak oleh tuan rumah. tiga gol untuk menyudahi pertandingan serta membalikan keadaan, sempat tertinggal 4-1 pada leg pertama, namun akhirnya pasukan AS Roma memberikan Comeback Spesial, dan membuat mereka melaju lebih jauh lagi.
Di Babak Semifinal mereka ditunggu oleh wakil Inggris, Liverpool. Perjuangan anak asuh Eusebio Di Francesco kembali mencuri perhatian. Hampir saja kembali membuat comeback sensasional jilid dua, ketika pada leg pertama kalah 5-2 dan hanya mampu membalas dengan skor 4-2. Demikian aggregat tipis 7-6 dan pasukan Liverpool yang berhasil melaju ke Final.
Berlanjut  musim 2018/2019, Perjuangan AS Roma terhenti lebih cepat, dijegal di fase 16 Besar oelh wakil Portugal, FC Porto. Sempat menang pada leg pertama, namun FC Porto mampu membalikan keadaan dan mengehentikan wakil Italia ini.
Musim 2018/2019 AS Roma hanya mampu finish di peringkat 6 Serie A, dibawah AC Milan. Dengan itu mereka absen di Champions League musim berikutnya, dan masuk ke turnamen Europa League. Dan perjalanan AS Roma dijegal oleh "master" Europa League, Sevilla yang merupakan perwakilan dari Spanyol di babak 16 Besar dengan skor 2-0.
Musim Ini, AS Roma berkompetisi di Europe League lagi. Berhasil tampil apik di fase grup dan menjadi Juara Grup, kemduian berhasil mengalahkan Sporting Braga di babak 32 Besar dan Shaktar Donestsk di 16 Besar dengan aggregat 5-1. Sang Serigala Ibukota telah mencapai babak delapan besar dan ditantang oleh Ajax Amsterdam.
Kini, As Roma menjadi satu satunya wakil Italia yang tersisa di kompetisi Benua Biru ini, Di Champions League sudah tidak ada lagi perwakilan Italia yang tersisa Juventus, Lazio dan Atalanta harus gugur bersamaan di fase 16 Besar, Inter Milan lebih menyedihkan lagi ketika tak lolos ke dari fase grup setelah kalah bersaing dengan Real Madrid, Borrusia M'gladbach dan Shaktar Donestsk.
Di Liga Europa, Napoli harus takluk di tangan perwakilan Spanyol Granada, begitupula AC Milan yang berjuang hidup mati melawan perwakilan Inggris harus mengubur mimpi setelah dihentikan oleh Manchester United.
Menjadi satu satunya wakil yang tersisa, bisa menjadi kebanggan dan juga sekaligus beban. Bangga karena masih mampu "hidup" di kerasanya kompetisi namun juga menjadi catatan penting bagaimana kiprah klub klub asal Serie A.
Namun di beberapa musim terakhir juga, perwakilan dari Serie A belum mampu berbicara banyak di kompetisi Eropa, Musim 2016/2017 Juventus berhasil melaju hingga ke final namun dikandaskan oleh Real Madrid untuk dapat meraih "Treble Winner" pada kala itu, sekaligus mengubur mimpi Buffon untuk dapat menngangkat trofi "Si Kuping Besar".
Sejak saat itu, tim tim perwakilan dari Serie A belum mampu kembali menunjukkan tajinya di Liga Eropa, hanya cerita comeback sensasional As Roma di perempat final dan Atalanta yang pernah membuat kejutan sebagai "kuda hitam" dengan mencapai babak perempat final. Yang lainnya gagal di fase grup maupun harus terhenti di babak babak awal.
Semoga secepatnya segera berbenah, dan pecinta Serie A bisa kembali menikmati timkesayangannya berunjuk gigi di liga Eropa ini, baik Champions League maupun Europa League
Selamat kepada As Roma yang masih bertahan sebagai perwakilan dari Serie A Italia musim ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H