Namun KRL Joglo dinilai lebih efisien dan cepat karena waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir, 60-65 menit. Dibandingkan KRD Prameks yang membutuhkan waktu 68-75 menit untuk mencapai stasiun tujuan akhir. Selain lebih cepat dan efisien, KRL Joglo ini juga ramah kepada para penumpangnya karena lebih banyak pilihan stasiun untuk naik maupun turun, jadi tak perlu jauh jauh ke stasiun yang bertipe menengah untuk menaiki, karena seluruh stasiun yang masih aktif di rute Jogja Solo akan disinggahi oleh KRL untuk mengantarkan penumpangnya.
Setelah hampir kurang lebih KRL Joglo ini beroperasi komersial, akhirnya pada Senin 1 Maret 2021 secara sah diresmikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo. Setelah meninjau Vaksinasi Covid-19 di Benteng Vredeburg Yogyakarta, beliau langsung bergegas menuju Stasiun besar Tugu untuk menghadiri dan meresmikan secara langsung KRL Joglo ini.
Dikutip dari Tempo.co Bapak Jokowi dalam sambutannya berpesan, "Saya kira moda transportasi di negara ke depannya harus semuanya mengarah kepada transportasi massal ramah lingkungan, juga kendaraan semuanya harus ramah lingkungan, yaitu listrik," tutur Jokowi saat meresmikan KRL.Â
Setelah itu beliau bersama Bapak Ganjar dan Bapak Sultan Hamengkubuwono X mencoba KRL Joglo tersebut untuk menuju Klaten dan melanjutkan perjalanan dinasnya.
Kini KRD Prameks hanya melayani perjalanan dinas rute Jogja Kutoarjo, dengan pemberhentian sebanyak lima stasiun, Tugu, Wates, Wojo, Jenar dan Kuoarjo. Cerita indah serta lika liku Prameks selama kurang lebih 27 tahun akan selalu terkenang di hati masyarakat Jogja maupun Solo, terkhusus para penumpang setianya, kini KRD Pramkes Jogja resmi berhenti beroperasi.Â
Semoga dengan kehadiran KRL Joglo selain mempermudah mobilitas dan menunjang aktifitas, kelak dapat juga memberikan cerita cerita baru dalam dunia perkeretapian wilayah Jogja Solo dan sekitarnya.