Mohon tunggu...
Arbaati Amaliyah
Arbaati Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS UNJ
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🎓 𝘚𝘵𝘢𝘵𝘦 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘪𝘵𝘺 𝘖𝘧 𝘑𝘢𝘬𝘢𝘳𝘵𝘢 d'Next Educators

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Synopsis Legenda Tradisi Jawa (Angling Dharma)

23 Juli 2021   23:06 Diperbarui: 23 Juli 2021   23:49 3312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tentangsinopsis.com

Angling Dharma adalah seorang raja muda yang tampan, gagah perkasa, serta arif dan bijaksana. Karena kearifannyalah beliau dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Pada suatu hari, Prabu Angling Dharma berburu dihutan, saat ketika berburu sang Prabu Angling Dharma memanah seekor kijang dan kijang itu berlari sampai ke sendang, saat itulah sang Prabu Angling Dharma melihat seorang gadis yang sedang mandi di sendang, gadis tersebut adalah Dewi Setyowati yang merupakan anak dari bengawan manik sutra seorang tokoh yang sangat disegani di daerah itu.

Ketika melihat Dewi Setyowati yang cantik, sang Prabu merasa tertarik dan langsung jatuh cinta kepada Dewi Setyowati. Namun, ketika Dewi Setyowati didekati oleh sang Prabu, Dewi Setyowati merasa takut karena melihat sang Prabu dengan bala tentaranya, Dewi Setyowati takut kalau mereka menyakitinya. Ketika Dewi Setyowati melihat sang Prabu dan perajuritnya mendekati dirinya, dengan rasa takut Dewi Setyowati langsung bergegas berlari pulang.

Sang Prabu yang tertarik oleh kecantikan Dewi Setyowati berusaha mengejarnya, ketika sampai di rumah, sang Prabu berusaha memperkenalkan diri di depan Bengawan Manik Sutra (bapak Dewi Setyowati). Mengetahui hal itu Batik Madrim yang merupakan anak angkat Bengawan Manik Sutra berusaha menantang sang Prabu Angling Dharma dengan dalih jika sang Prabu menang, maka beliau baru diizinkan untuk mempersunting Dewi Setyowati.

Setelah terjadi pertempuran, akhirnya sang Prabu Angling Dharma memenangkan pertempuran itu, tetapi Dewi Setyowati belum mau menerima sang Prabu, dengan berbagai cara sang Prabu terus berusaha mendekati Dewi Setyawati dan akhirnya Dewi Setyowati pun menerima pinangan sang Prabu dengan syarat sang Prabu harus setia dengan Dewi Setyowati dan tidak boleh memperistri wanita lain.

Setelah genap sudah satu tahun sang Prabu memperistri Dewi Setyowati, tetap saja Dewi Setyowati belum mau melayani sang Prabu sebagai seorang istri. Namun, sang Prabu masih tetap sabar. Pada suatu hari Dewi Setyowati melihat kemampuan sang Prabu Angling Dharma yang memiliki ajian "aji ginem" yaitu ilmu yang dapat berbicara dengan hewan.

Dewi Setyowati ingin menguasai dan memilikinya akan tetapi Prabu Angling Dharma sudah dipesan oleh gurunya untuk tidak boleh menurunkan ilmu yang dimilikinya itu pada orang lain. Tetapi Dewi Setyowati tidak bisa menerima alasan itu. Akhirnya Dewi Setyowati mengancam akan bunuh diri. Tetapi sang Prabu tetap kekeh tidak mau memenuhi permintaan sang istri dan sebagai bukti cintanya, sang Prabu rela mati membakar diri bersama istrinya.

Akhirnya sang Prabu meminta untuk para pengawalnya menyiapkan api yang besar, sesaat ketika sang Prabu dan Dewi Setyowati akan melompatkan dirinya kedalam api, sang Prabu mendengarkan percakapan dua ekor sepasang kambing kalu. Kambing betina ingin agar kambing jantan mengambilkan janur yang terpasang di pangung untuk melompat ke api tetapi kambing jantan tidak mau, dan kambing betina mengancam akan ikut bunuh diri membakar diri bersama Dewi Setyowati tetapi kambing hitam menjawab "jika kamu ingin mati menerjunkan diri ke api, terjunlah sana. Aku tidak mau menuruti permintaan istri yang sesat seperti Prabu Angling Dharma" (ujar kambing jantan kepada kambing betina). Karena mendengar percakapan kedua kambing itu sang Prabu pun tersadar dan tidak mau melompat di kobaran api bersama Dewi Setyowati.

Setelah beberapa tahun kemudian, sang Prabu tetap hidup sendiri. Karena dia sudah berjanji untuk setia pada istrinya, tetapi ketika ia melakukan pengembaraan beliau di goda oleh seorang nenek dan cucunya yang menyamar menjadi cantik mirip dengan sosok Dewi Setyowati, setelah sang nenek dan cucunya mencoba mengoyahkan iman sang Prabu Angling Dharma akhirnya hati sang Prabu pun luluh, karena itulah sang Prabu dikutuk menjadi seekor burung belibis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun