Mohon tunggu...
Asa Robby Azizan
Asa Robby Azizan Mohon Tunggu... Penulis - Guru Kelas 4 SDIT PERSIS 99 Rancabango - CGP Angkatan 10

Belajar, Berkarya, Berbagi, Menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

14 Agustus 2024   18:59 Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan sangat mempengaruhi cara kita memandang situasi yang dihadapi dan keputusan yang diambil. Dalam pengambilan keputusan, kita harus berpijak pada nilai-nilai kebajikan universal yang akan mempengaruhi pilihan prinsip yang digunakan, seperti berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking). Misalnya, seorang guru yang memiliki empati tinggi cenderung memilih prinsip berpikir berbasis rasa peduli, sementara guru yang memiliki komitmen kuat terhadap aturan akan lebih memilih prinsip berpikir berbasis peraturan. Guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi mungkin akan lebih memilih prinsip berpikir berbasis hasil akhir.

Keterkaitan pengambilan keputusan dengan kegiatan coaching:

Materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki kaitan erat dengan kegiatan coaching yang dilakukan oleh pendamping atau fasilitator. Dalam proses coaching, coachee dibantu untuk membuat keputusan secara mandiri, sementara dalam modul ini, kita belajar untuk merefleksikan apakah keputusan yang dibuat sudah berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dapat dipertanggungjawabkan, dan berpihak pada murid. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini, kita perlu memperhatikan empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah pengambilan serta pengujian keputusan, yang akan membantu kita dalam membuat keputusan terbaik.

Pengaruh kemampuan sosial-emosional guru terhadap pengambilan keputusan:

Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial-emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam menghadapi dilema etika. Seorang guru harus memiliki kestabilan emosional dan kesadaran sosial yang tinggi sebelum mengambil keputusan agar tidak gegabah. Guru juga perlu berempati dan berkolaborasi dengan orang lain untuk memperoleh data dan fakta yang relevan terkait kasus dilema etika yang dihadapi. Pada akhirnya, guru yang memiliki kompetensi sosial-emosional yang baik akan mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

Pengaruh nilai-nilai yang dianut terhadap pengambilan keputusan dalam kasus moral atau etika:

Nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik akan sangat mempengaruhi cara mereka mengambil keputusan dalam situasi moral atau etika. Jika seorang guru memiliki nilai-nilai kebajikan yang kuat, keputusan yang diambil akan mencerminkan integritas dan tanggung jawab. Dalam membahas studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika, penting bagi guru untuk melatih ketajaman dalam membedakan antara dilema etika dan bujukan moral. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan semakin akurat dan dapat mengakomodasi kebutuhan murid serta menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera.

Pengambilan keputusan yang tepat dan dampaknya terhadap lingkungan sekolah:

Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positif pada lingkungan sekolah, menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan mampu memaksimalkan dampak positif sambil meminimalkan dampak negatif. Dengan demikian, lingkungan sekolah akan menjadi tempat yang mendukung proses belajar mengajar secara optimal.

Tantangan dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika:

Tantangan yang dihadapi dalam lingkungan sekolah terkait pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika antara lain adalah menyamakan pandangan bahwa kasus dilema etika perlu disikapi dengan bijak dan cepat agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Selain itu, ada perasaan tidak enak karena keputusan yang diambil mungkin tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun, dengan mengikuti sembilan langkah pengambilan keputusan, rasa tidak nyaman ini dapat diminimalkan, dan keputusan yang diambil lebih mudah diterima oleh semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun