Mohon tunggu...
Asa Robby Azizan
Asa Robby Azizan Mohon Tunggu... Penulis - Guru Kelas 4 SDIT PERSIS 99 Rancabango - CGP Angkatan 10

Belajar, Berkarya, Berbagi, Menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

14 Agustus 2024   18:59 Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Mengajarkan anak-anak cara menghitung adalah hal yang baik, namun mengajarkan mereka apa yang paling berharga dalam hidup adalah yang terbaik."

Kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang dipelajari:

Pendidikan tidak hanya terbatas pada pengajaran materi akademik, tetapi juga mencakup upaya untuk menuntun anak-anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses pendidikan, pengajaran materi tentu penting, namun lebih penting lagi adalah pendidikan karakter yang memungkinkan anak-anak hidup damai di masyarakat, bermanfaat bagi lingkungan sekitar, dan mampu menerapkan ilmu yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Jika hanya fokus pada pengajaran materi, banyak sumber belajar seperti buku, e-book, internet, dan lainnya yang dapat mendukung pembelajaran mandiri. Namun, pendidikan karakter---untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi kehidupan dengan baik---membutuhkan bimbingan dan teladan langsung dari guru, yang tentunya tidak dapat digantikan oleh buku atau teknologi. Oleh karena itu, peran guru sangat krusial dalam menjalankan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani," yang artinya guru harus bisa menjadi teladan di depan, memberikan dorongan di tengah, dan memberikan dukungan di belakang.

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan dan dampaknya terhadap lingkungan:

Dalam pengambilan keputusan, kita harus berpegang pada nilai-nilai kebajikan universal, memastikan bahwa keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan, dan selalu berpihak pada murid. Sebagai seorang guru, penting untuk menanamkan karakter yang kuat pada siswa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal sambil memperhatikan kebutuhan individual setiap peserta didik. Keputusan yang diambil dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip etis ini akan memberikan dampak positif pada lingkungan kita, baik dalam konteks sekolah maupun masyarakat luas.

Kontribusi sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan:

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya akan memastikan bahwa setiap keputusan yang saya ambil didasarkan pada tiga dasar utama, yaitu: nilai-nilai kebajikan, dapat dipertanggungjawabkan, dan berpihak pada murid. Saya juga akan menggunakan empat paradigma pengambilan keputusan, tiga prinsip pengambilan keputusan, dan sembilan langkah pengambilan serta pengujian keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk semua pihak. Selain itu, saya akan melakukan coaching agar coachee dapat menemukan solusi atas masalahnya sendiri dan mengembangkan potensinya dengan lebih baik.

Pandangan tentang pendidikan dan kaitannya dengan filosofi Ki Hajar Dewantara:

Mengutip pemikiran Georg Wilhelm Friedrich Hegel, "Pendidikan adalah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis," menurut saya, pendidikan tidak hanya sekadar mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga lebih kepada penguatan karakter anak, untuk mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan yang sejahtera baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Meskipun materi pelajaran bisa dipelajari dari berbagai sumber seperti buku dan internet, penguatan karakter hanya dapat dilakukan melalui bimbingan dan teladan dari guru dan orang tua. Oleh karena itu, pendidikan harus menuntun anak-anak untuk mengembangkan potensi diri mereka agar menjadi manusia yang beradab, yang pada gilirannya akan menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera.

Filosofi Ki Hajar Dewantara, khususnya konsep "Patrap Triloka," memiliki kaitan erat dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Filosofi ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus mampu menempatkan diri dengan bijaksana dalam berbagai situasi. Seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan bagi murid dan lingkungannya, menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk melaksanakan keputusan yang telah dibuat, dan menjadi motivator serta pendorong bagi murid dan rekan kerja dalam melaksanakan keputusan tersebut. Dengan menerapkan filosofi ini, diharapkan setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran selalu berpihak pada murid dan memaksimalkan dampak positif bagi semua pihak.

Pengaruh nilai-nilai pribadi terhadap pengambilan keputusan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun