"Tiap orang punya caranya sendiri untuk ngerasain peduli, Cil. Lo mungkin nggak sadar, tapi dari hari pertama gue ketemu lo di toko buku, gue tau lo spesial. Dan kalo hari ini lo ada di posisi ini, gue nggak akan lari, gue ada di sini buat lo, Cil," jawab Dylo tanpa ragu.
Perlahan, perasaan bersalah yang selama ini menghantui Cila mulai terkikis. Ia menyadari bahwa dalam pelariannya dari masalah dengan Oza, ia menemukan pelukan emosional yang ia butuhkan dalam sosok Dylo. Seseorang yang mendengarkannya tanpa menghakimi, yang membiarkan dirinya merasa aman untuk menjadi rentan, dan yang tidak pernah memaksa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H