Zaman pernah membuatmu terpuruk begitu dalam..
Kodratmu diinjak-injak..
Dirimu tak lebih dari sekedar pemuas nafsu rendah mereka..
Setiap jengkal tubuhmu adalah kenikmatan mereka..
Zaman juga pernah membuat kehadiranmu menjadi momok yang harus segera dilenyapkan..
Kau dikubur hidup-hidup bahkan saat belum sempat melihat indahnya dunia..
Tapi mungkin itu lebih baik bagimu..
Seandainya kau bertahan, tentunya kau akan menjadi anjing birahi mereka..
Dan zaman juga telah mengangkat derajatmu menjadi begitu bermartabat..
Sejatinya dirimu begitu berharga..
Dan zaman pun telah membuat dirimu lupa betapa bernilainya dirimu..
Kau ibarat phoenix yang hancur hangus untuk terlahir kembali..
Tapi kau begitu keranjingan menghancurkan diri..
Tidak tahukah kau bahwa phoenix cuma dongeng?
Seandainya kau juga bagian dari dunia dongeng
Bolehlah sedikit santai..
Karena meskipun dirimu hancur saat ini..
Kau pasti akan berdiri kembali di atas puing-puing tubuhmu..
Dan kini, segenap semesta begitu menghargaimu..
Kau begitu terhormat..
Semua hati akan menuntut saat kehormatanmu diinjak-injak..
Tapi..
Mengapa justru kau sendiri yang hancurkan segalanya?
Tiada yang diciptakan begitu berharga melebihi dirimu..
Setiap jengkal tubuhmu adalah harga mati..
Begitu mahal harga yang harus mereka bayar untuk bisa melihatmu..
Apalagi menyentuh..
Tetaplah dalam keanggunanmu..
Karena..
Saat kau begitu sulit digapai..
Saat itulah digdaya dirimu begitu membara..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H