Manurut artikel Tribumbanten.com dari laporan BMKG, fenomena La Nina telah meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali hingga NTT, dan Sulawesi bagian selatan. BMKG juga memprakirakan masuknya musim hujan di wilayah lain, termasuk Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, dan Banten bagian barat. Peringatan telah diberikan terkait dampaknya terhadap ketahanan pangan dan sektor kelautan, menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi risiko dalam menghadapi perubahan cuaca dan iklim yang semakin ekstrem.
Manurut artikel Kompas.id Banjir yang hampir merendam seluruh Kota Serang, Banten, merupakan yang paling parah setidaknya dalam kurun 20 tahun terakhir. Warga tidak menyangka bahwa luapan air akan mencapai ketinggian hingga 5 meter dan menyapu rumah mereka dengan derasnya arus banjir. Banjir yang melanda Kompleks Padma Raya di Kota Serang, Banten, menjadi momen sulit bagi penduduk setempat yang terpaksa berjuang menyelamatkan diri dan harta benda mereka. Kejadian ini memberikan gambaran yang memilukan tentang keparahan bencana alam yang dihadapi oleh masyarakat setempat, yang kini harus berjuang untuk memulihkan diri dari kerugian besar dan trauma yang dialami akibat banjir yang melanda.
Manurut artikel Kompas.id Hujan deras telah menyebabkan puluhan wilayah di Banten terendam banjir, dengan Kota Serang menjadi yang terparah terkena dampak. Ketinggian banjir mencapai puluhan sentimeter hingga 5 meter di beberapa daerah, memutus akses keluar dari perumahan dan menimbulkan kekawatiran di masyarakat. Banjir kali ini disebut sebagai yang paling parah dalam 20 tahun terakhir, dengan penyebabnya diperkirakan oleh wali kota Serang adalah hujan deras dan limpasan air dari Bendungan Sindangheula di Pabuaran, Kabupaten Serang. Kabupaten Pandeglang juga tidak luput dari dampak banjir, dengan ratusan rumah terendam dan akses antardesa terputus akibat sungai yang meluap. Menyikapi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pandeglang tengah melakukan langkah-langkah penanganan darurat untuk membantu masyarakat terdampak.
Manurut artikel Tribumbanten.com Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Banten menyampaikan agar masyarakat waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir yang berpotensi di daerah Kabupaten Lebak bagian Selatan. Tarjono juga menghimbau terkait adanta potensi gelombang tinggi 2.5 - 4.0 meter di Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudra Hindia Selatan Banten. Sementara itu, untuk cuaca pada siang hari berawan dibeberapa wilayah di Banten diantaranya hujan sedang di Cibeber, Bayah, Sajira. Angin bertiup dari arah utara hingga Barat daya dengan kecepatan 05 -- 35 km/jam.
Manurut artikel Berita Satu Sawah tadah hujan seluas 9.843 hektare di Provinsi Banten mengalami dampak kekeringan akibat musim kemarau, namun belum ada yang terkena puso. Agus, seorang pejabat, mengungkapkan bahwa solusi saat ini adalah memberikan bantuan pompa kepada petani, yang sebagian besar sudah memiliki pompa sendiri untuk mengatasi kesulitan air saat kekeringan. Meskipun begitu, dia menyatakan bahwa sawah irigasi yang lebih luas tidak mengalami dampak dari musim kemarau. Namun, semua yang terkena dampak adalah sawah tadah hujan. Agus juga menambahkan bahwa sawah tadah hujan yang berdekatan dengan sumber air mungkin akan dibantu dengan penggunaan pompa.
Manurut artikel Berita Satu Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas milik Pemerintah Provinsi Banten di wilayah Kota Serang dan sekitarnya. Kerusakan tersebut meliputi plafon bangunan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta atap plafon di Gedung Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, serta kanopi di area parkir gedung DPRD Banten. Selain itu, fasilitas seperti etalase kaca penyekat gedung Dinas Kesehatan Banten juga rusak akibat dampak cuaca buruk tersebut. Kondisi ini menunjukkan dampak serius yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem terhadap infrastruktur publik, memerlukan upaya restorasi dan perbaikan yang cepat untuk memulihkan kerusakan dan memastikan keselamatan warga serta kelancaran operasional pemerintahan. Top of Form
Manurut artikel BBC News Indonesia Banjir yang melanda Banten dan sekitarnya diperkirakan menimbulkan kerugian melebihi Rp10 triliun akibat dari curah hujan yang terus-menerus selama sekitar dua hari satu malam. Situasi ini mengakibatkan meningkatnya debit air Sungai Ciberang, yang pada gilirannya membanjiri permukiman warga di sekitarnya. Dampak dari banjir ini tidak hanya merugikan secara materiil, tetapi juga menyulitkan upaya evakuasi di beberapa daerah yang terisolasi karena jalan dan jembatan penghubung menjadi terputus akibat longsor. Warga yang terdampak banjir terpaksa melakukan evakuasi darurat, dengan sebagian dari mereka berlari menuju rumah warga yang berada di kawasan yang lebih tinggi untuk mencari perlindungan. Situasi darurat ini menegaskan pentingnya koordinasi yang cepat dan efektif dalam menangani bencana alam serta perluasan infrastruktur yang tangguh untuk mengatasi dampak banjir yang semakin parah.
Manurut artikel BMKG Monsun Dingin Asia yang kuat dan Suhu Muka Laut yang hangat di perairan Indonesia memicu tingkat penguapan tinggi, dengan adanya potensi pembentukan siklon tropis di Laut Timor dalam 3 hari ke depan. Hal ini berpotensi menyebabkan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia termasuk Banten, sementara potensi gelombang tinggi mencapai 4.0 hingga 6.0 meter terdapat di sejumlah perairan di sekitar Indonesia, seperti di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, dan sekitarnya.
Menurut artikel detiknews Pada 1 Januari 2020, bencana banjir dan longsor melanda sejumlah kabupaten/kota di Banten, menciptakan dampak yang meluas di wilayah tersebut. Lebak, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan menjadi daerah yang paling parah terkena dampak, dengan total 149 ribu jiwa terdampak di 182 desa dari 43 kecamatan. Korban jiwa mencapai 20 orang, menunjukkan skala keparahan bencana tersebut. Di Lebak, terutama, bencana ini meninggalkan kerusakan yang signifikan, dengan 1.310 rumah dikategorikan rusak berat dan 30 jembatan yang ambruk. Selain itu, terdapat kerugian material yang signifikan, seperti kerusakan sarana pendidikan, masjid, musala, gereja, dan kendaraan. Prosedur penilaian sedang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengukur kerugian dan kerusakan yang dialami oleh masyarakat dan infrastruktur setempat, menyoroti urgensi upaya pemulihan dan rekonstruksi di wilayah tersebut.
Berdasarkan tirto,id Menurut BMKG, curah hujan tahun 2022 diprediksi akan sedikit di atas normal pada bulan Januari hingga Oktober dan sedikit di bawah normal pada November dan Desember. Dibandingkan tahun sebelumnya, curah hujan diprediksi lebih rendah terutama pada bulan Januari, Maret, Mei, September, Oktober, dan November 2022. Prediksi ini juga mencakup fase La Nina yang diprediksi akan moderat pada paruh pertama tahun, serta kondisi Netral pada paruh kedua. Selain itu, suhu muka laut di bagian timur Indonesia diprediksi akan hangat. Rekomendasi disarankan untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata ruang serta tata kelola air dengan memperhitungkan pengaruh dan dampak perubahan iklim, sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya frekuensi dan intensitas multibencana hidrometeorologi.