Novel Bebas Tanggungan (sumber gambar : ig @reviewkiky)
Judul Buku : Bebas TanggunganÂ
Penulis : @ReytiaÂ
Penerbit : @bhuanasastraÂ
Tebal : 278 hlm
Baca di @gramediadigital
#lsreadingclub @lsreadingclub
Safira harus menanggung beban hutang ayahnya setelah beliau meninggal.Â
Dulu, ayahnya meminjam uang untuk pengembangan bisnis, namun pandemi melanda.Â
Bisnisnya bangkrut, ayahnya meninggal karena COVID-19, dan asuransi hutangnya terlambat diklaim. Efeknya, keluarga Safira harus menanggung beban hutang yang bernilai besar.Â
Gaji Safira yang menyentuh dua digit terpaksa dipangkas demi membayar cicilan hutang dan membiayai kuliah adiknya, Ruby.Â
Bahkan, ia harus berhemat demi menyelesaikan tanggungan hutang itu.Â
Siapa sangka ide jitu dari Marla datang di saat yang tepat. Marla menawari Safira untuk PDKT dengan Arka, demi cari kandidat calon suami.Â
Marla selalu beranggapan bahwa Safira bisa bebas tanggungan jika punya cowok kaya raya yang bisa memenuhi segala kebutuhan financialnya.Â
Sayangnya, sebuah insiden membuat Safira mulai bertanya-tanya, apakah pantas ia meletakkan tanggung jawab untuk menjadi tulang punggung keluarga pada pasangannya kelak?Â
Akankah Safira menemukan cara untuk bebas tanggungan tanpa membebani dirinya dengan masalah-masalah baru?
Novel Bebas Tanggungan mengangkat isu generasi sandwich dengan lebih santai dan renyah. Mirip roti lapis yang bisa dinikmati dalam sekali duduk, novel ini juga memiliki alur yang apik dan page turner.Â
Aku baca novel ini pas reading slump. Seruu banget baca kisah hidup Safira yang digambarkan penuh gejolak karena dia dilema, antara jadi anak berbakti atau milih egois menikmati gaji 2 digitnya buat foya-foya.
Yang menarik dari novel Bebas Tanggungan ini, penulis juga mengangkat isu kekerasan seksual di ranah pekerjaan. Apalagi mengingat yang mengalami adalah Safira, si gadis polos yang naif. Safira terjebak dalam toxic relationship dan hampir jadi korban kekerasan seksual.Â
Untungnya Safira punya teman-teman yang peduli dan melindungi dirinya. Kalau dipikir-pikir lagi, Safira ini meski sandwich gen tapi dia punya temen yang hangat dan menyenangkan.Â
Jadi kalau pun mau curhat juga nggak sungkan. Bahkan Pio, rekan kerjanya juga punya keluhan yang sama dengan Safira. Sama-sama punya tanggungan(hutang).
Btw, menurutku novel ini ringan dan menggambarkan bagaimana kehidupan gen Z yang berada di persimpangan.Â
Safira mengajarkan banyak hal bahwa nggak semua beban harus ditanggung sendirian.Â
Ada kalanya masalah harus dikomunikasikan dan nggak hanya jadi uneg-uneg di hati. Karena keluarga tetap keluarga, meskipun saling terpisah jarak. Jadi, jangan semuanya diurus sendiri.
Bagian paling memorable selain pas ada yang nolongin Safira, juga pas dia akhirnya nemu jalan gimana caranya balas dendam sama si mas crush, plus bisa buktiin kalau dia bisa jadi alumni sandwich gen. Wkwk
Tapii, seruuu banget loh baca kisah Safira. Berasa related banget dengan isu-isu kekinian sekarang.Â
Btw, ada yang sudah baca? Gimana kesannya? Share dong di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H