Gaji Safira yang menyentuh dua digit terpaksa dipangkas demi membayar cicilan hutang dan membiayai kuliah adiknya, Ruby.Â
Bahkan, ia harus berhemat demi menyelesaikan tanggungan hutang itu.Â
Siapa sangka ide jitu dari Marla datang di saat yang tepat. Marla menawari Safira untuk PDKT dengan Arka, demi cari kandidat calon suami.Â
Marla selalu beranggapan bahwa Safira bisa bebas tanggungan jika punya cowok kaya raya yang bisa memenuhi segala kebutuhan financialnya.Â
Sayangnya, sebuah insiden membuat Safira mulai bertanya-tanya, apakah pantas ia meletakkan tanggung jawab untuk menjadi tulang punggung keluarga pada pasangannya kelak?Â
Akankah Safira menemukan cara untuk bebas tanggungan tanpa membebani dirinya dengan masalah-masalah baru?
Novel Bebas Tanggungan mengangkat isu generasi sandwich dengan lebih santai dan renyah. Mirip roti lapis yang bisa dinikmati dalam sekali duduk, novel ini juga memiliki alur yang apik dan page turner.Â
Aku baca novel ini pas reading slump. Seruu banget baca kisah hidup Safira yang digambarkan penuh gejolak karena dia dilema, antara jadi anak berbakti atau milih egois menikmati gaji 2 digitnya buat foya-foya.
Yang menarik dari novel Bebas Tanggungan ini, penulis juga mengangkat isu kekerasan seksual di ranah pekerjaan. Apalagi mengingat yang mengalami adalah Safira, si gadis polos yang naif. Safira terjebak dalam toxic relationship dan hampir jadi korban kekerasan seksual.Â
Untungnya Safira punya teman-teman yang peduli dan melindungi dirinya. Kalau dipikir-pikir lagi, Safira ini meski sandwich gen tapi dia punya temen yang hangat dan menyenangkan.Â
Jadi kalau pun mau curhat juga nggak sungkan. Bahkan Pio, rekan kerjanya juga punya keluhan yang sama dengan Safira. Sama-sama punya tanggungan(hutang).