Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015 berlangsung sejak tanggal 6-9 Agustus 2015. Pameran Produksi Indonesia yang diliput oleh kalangan undangan, media dan blogger ini mengusung tema “Bangga dengan Produk Indonesia.” Pembukaan pameran dimulai dengan bunyi gong oleh bapak Syarif Hidayat Sekjend Kementrian Perindustrian.
PPI diselenggarakan oleh pusat komunikasi publik Kementrian Perindustrian (Kemenperin) di Grand City Convention & Exhibition. Dibuka untuk umum sejak pukul 10.00-21.00. Kota Surabaya dipilih karena merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang dikenal sebagai kota bisnis, memiliki industri strategis yang berkembang, tempat wisata dan mudah dijangkau oleh para peserta pameran. PPI 2015 ini mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan produk Indonesia. Jika bukan kita yang menggunakan, siapa lagi? Edukasi terhadap produk lokal yang memiliki inovasi ini perlu agar masyarakat tahu bahwa produk Indonesia tidak kalah bagusnya dengan produk luar. Produk lokal mampu bersaing bahkan hingga mancanegara.
[caption caption="produk yang diperkenalkan di salah satu stand PPI 2015 kepada menteri "][/caption]
[caption caption="cawang art studio "]
Stand Produk Unggulan Berinovasi Tinggi
Pameran ini berfokus pada produk yang memiliki inovasi dan ide kreatif. Stand yang dibuka ada 150 stand dengan pilihan kategori produk yang beragam. Di mana produk mereka mampu bersaing di pasar dalam dan luar negeri. Seperti salah satu peserta stand bernama Exoticawood Furniture yang sudah merambah pasar Eropa. Selama ini Exoticawood Furniture lebih banyak menitik beratkan pada produk yang belum finishing, sehingga kayu hanya diamplas, tidak dipernis. Sedangkan untuk pameran kali ini dalam ajang PPI 2015, stand Exoticawood menggunakan terobosan lain dengan menggunakan pernis sebagai finishing produk. Detail produk Jepara yang sederhana ini menawarkan konsep furniture untuk kebutuhan outdoor. Misalnya saja produk bernama octagonal set yang bisa digunakan oleh empat orang dengan meja yang melingkar. Biasanya pengguna produk mereka adalah hotel maupun perkantoran.
Kategori produk yang masuk dalam PPI 2015 ini terbagi menjadi beberapa kategori yaitu : kerajinan dan perhiasan, kosmetik dan herbal, tas, kulit, dan alas kaki, garmen, tekstil dan tenun, makanan, minuman, elektronika dan telematika, alat rumah tangga, alat transportasi dan pendukung, industri aneka, alat mesin pertanian, alat kesehatan dan permesinan, balai kementrian perindustrian, produk unggulan 1, dan produk unggulan 2.
Di stand produk unggulan yang ditampilkan di dekat pintu masuk, ada mobil bermerk Daihatsu Ayla yang ternyata pembuatannya di Indonesia. Selama ini saya hanya tahu bahwa Indonesia digempur produk asing untuk kategori mobil LGCC. Ternyata ada juga produk mobil yang diproduksinya di Indonesia. Luar biasa ya?
Selain produk yang ada di atas, ada pula produk kosmetik seperti merk Wardah Cosmetics, Narwastu, Bali Tangi, PT Ristra Indolab Surabaya, GP Jamu, Sido Muncul, dan Mustika Ratu. Para perempuan pasti sudah mengenal produk ini yang sudah melanglang buana ke negeri seberang seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dll.
Tantangan Produk IKM dalam Masa Ekonomi Kini
Menurut Ibu Euis, dari Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementrian Perindustrian dalam PPI 2015(06/08), “Untuk saat ini, kerajinan dinomorduakan oleh sebagian masyarakat kita karena segala sesuatunya mahal. Belanja kerajinan bukan sesuatu yang penting seperti bahan pokok, makanan, pakaian, dll. Ketika kelas menengah meningkat, fashion menjadi dikesampingkan. Pengaruhnya memang tidak terlalu besar bagi IKM.” Jadi, IKM menjadi sebuah produksi yang tetap diminati pasar luar negeri, sehingga ekspor masih menjadi daya tarik penjualan produk buatan anak negeri.
Meski demikian, Ibu Euis mengatakan, “Tahun ini optimis pertumbuhan ekonomi akan mencapai 7 %. Kesulitan ekspor untuk IKM belum ada pencatatan yang baik sehingga produk yang tercatat resmi di ekspor impor belum banyak. Karena produsen kebanyakan kesulitan dalam regulasi untuk ekspor impor.” Hal ini berkaitan dengan daya beli masyarakat ekonomi global yang sedang kurang berkembang. Kerajinan kita sangat disukai, namun pencatatan belum rapi. Ini yang akan menjadi PR besar bagi Industri Kecil Menengah agar produksi ekspor dan impor menjadi lebih terlihat pertumbuhannya dalam skala global.
Secara garis besar, acara PPI 2015 menawarkan pengenalan produk lokal yang memiliki nilai jual tinggi dengan ide yang unik yang layak diapresiasi oleh masyarakat kita. Berminat melihat produk asli buatan Indonesia? Silahkan kunjungi stand-stand di PPI 2015 yang bertempat di Grand City Surabaya, hingga tanggal 9 Agustus 2015 ini!
[caption caption="wawancara dengan ibu Euis oleh undangan, media dan blogger"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H