Sebagai akibatnya, tubuh mengalami pelemahan dan menyebabkan sakit ringan hingga sakit berat. Kanker merupakan akibat dari pelemahan tubuh. Hal ini sesungguhnya sudah lama diketahui oleh banyak praktisi kesehatan dalam dan luar negeri, sehingga mereka menyarankan orang yang sakit kanker dan lainnya untuk mengkonsumsi makanan-makanan sehat dan penuh anti oksidan untuk mengembalikan kesehatan tubuh.
Bahkan di luar negeri mereka menyediakan rumah sakit dalam bentuk villa-villa khusus di tempat-tempat indah, penuh udara bersih dan yang jauh dari polusi udara. Di sana mereka melakukan perawatan kesehatan dengan memberikan pola makanan yang sehat dan meminimalkan pengaruh oksidan pada tubuh. Hasilnya, ada yang sembuh dan ada yang tidak, meski mereka berada pada tempat yang sama dan menjalani prosedur kesehatan yang sama.
Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak memahami penyakit kanker dan cara menyembuhkannya. Termasuk Pak Irmansyah Effendi yang telah melihat beberapa orang sembuh dan beberapa orang meninggal karena penyakit kanker. Selama bertahun-tahun, beliau mencoba menemukan alasannya hingga akhirnya menemukan sebuah korelasi yang pasti antara penyebab kanker dan kesembuhan.
Jawabannya adalah pada KEMAMPUAN TUBUH dalam menerima anti oksidan. Artinya, setiap orang dapat menikmati makanan yang mengandung anti oksidan tinggi, akan tetapi tubuh /sel-sel tubuhnya mungkin tidak dapat menyerap anti oksidan tersebut. Katakanlah si A dan si B yang sakit, mereka sama-sama memiliki pola makan yang sehat dan mengandung anti oksidan, akan tetapi keadaan A membaik dan kadar oksidan dalam tubuhnya jauh berkurang karena kadar anti oksidan yang diserap sel tinggi, akan tetapi kondisi si B tidak membaik dan kadar oksidan dalam tubuhnya tetap tinggi karena kadar anti oksidan yang masuk terbuang dan tidak diserap oleh tubuh.
Dalam keadaan seperti ini, si B penderita kanker tidak akan mudah sembuh meski mengkonsumsi langsung makanan yang mengandung kadar anti-oksidan tinggi, kasarnya, jika disuntikkan pun anti oksidan, sel-sel dalam tubuhnya tetap menolak untuk menyerapnya dan menggunakannya untuk menyembuhkan diri.
Hal ini memang lucu dan jawabannya mungkin akan lebih lucu lagi. Jawaban mengapa tubuh tidak menyerap anti oksidan adalah karena, kurang bersyukur. Jika saya katakan demikian pasti banyak yang protes, oleh karenanya saya menjawab dengan bahasa ilmiah, karena stress, terlalu banyak pikiran, hidup yang tidak tenang, selalu berada di dalam tekanan dan tidak mampu mengistirahatkan diri dalam ketenangan atau kedamaian yang dapat membiarkan sel-sel dalam tubuh dalam keadaan tenang dan damai untuk menyerap anti-oksidan dan semua zat-zat berguna.
Jika ada yang mengingat film THE SECRET yang pernah terkenal, bagaimana seorang wanita yang menghidap kanker, kemudian memutuskan untuk menerima keadaan tersebut, mengonsumsi makanan sehat, minum teh, bersenang-senang, banyak tertawa dan mendadak kanker yang sudah mencapai stadium berbahaya itu tiba-tiba saja lenyap dari tubuhnya dan membuatnya menjadi sehat.
Hal seperti ini banyak terjadi di berbagai belahan dunia dan melahirkan obat-obat tradisional hingga menjadi promosi obat-obatan MLM. Hasilnya belum ada yang 100% sembuh juga. Akan tetapi sesungguhnya, Deepak Chopra pernah menuliskan dalam bukunya, kanker adalah sebuah benda asing yang berada di dalam tubuh, sesungguhnya jika tubuh sehat, sel darah putih akan dengan sendirinya membunuh sel tersebut dan mengeluarkannya dari dalam tubuh. Itulah sebabnya pada beberapa kasus kanker tersebut menghilang dari dalam tubuh atau keluar dari dalam tubuh karena sel-sel kanker dibunuh oleh sel darah putih secara perlahan namun pasti. Hal ini tentu jauh lebih bagus dari pada kemoterapi yang membunuh sel kanker dengan radio aktif dan memberikan efek samping pada sel dan organ-organ lain.
Akan tetapi pada kenyataannya, sel kanker di dalam tubuh yang seharusnya dianggap sebagai benda asing dan musuh, malahan diberikan makanan oleh bagian tubuh lainnya dan dipelihara hingga besar dan membahayakan inangnya. Sel darah putih tidak mengenalinya sebagai sel asing, tetapi sebagai bagian dari dirinya.
Pada buku Deepak Chopra dikatakan prilaku seperti ini adalah karena ‘inang’ atau penderita menginginkan sel kanker tersebut. Dia menjelaskan dalam bukunya—untuk mempersingkat cerita—Intinya jika seseorang merasa dirinya sakit dan sakit itu menguntungkan baginya, di mana dia mendapatkan banyak perhatian karena sakitnya, mendapatkan kedekatan dan kasih sayang dari orang-orang sekitar, ada bagian dari dalam dirinya yang melindungi penyakit tersebut.
Dia memberikan contoh nyata di mana dirinya saat menjadi seorang dokter di Amerika, memeriksa seorang pasien pria yang terus menganggap dirinya terkena kanker, akan tetapi setelah melakukan pengecekan menyeluruh, pria itu tidak mengidap apapun. Pria tersebut tidak percaya, marah pada Deepak Chopra dan selalu datang dengan rutin setiap bulannya dengan alasan yang sama. Tanpa hasil. Akan tetapi pada bulan ke enam, pria tersebut meninggal karena serangan kanker ganas yang menyebar dengan sangat cepat.