Jika tidak ingin memakai ojek, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor untuk naik ke puncak Sunan Muria, tetapi pengunjung harus berhati-hati karena jalanan yang ditempuh cukup sempit, terjal dan berliku-liku. Tak hanya itu, ojek yang berlalu lalang biasanya membawa kendaraan dengan cukup cepat dan ugal-ugalan sehingga pengunjung yang ingin naik menggunakan kendaraan pribadi samgat disarankan untuk berhati-hati
Ketika pengunjung tiba di puncak Makam Sunan Muria, perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan indahnya pemandangan gunung dan suasana asri. Bangunan makam yang khas dengan gaya arsitektur jawa membuat pengunjung merasa nyaman untuk berdoa. Di makam Sunan Muria, saya kembali berdoa dan merenung, memohon agar diberikan keteguhan hati dan petunjuk dalam menjalani kehidupan.Â
Duduk di sekitar makam, menikmati ketenangan dan keindahan alam, memberikan kedamaian yang luar biasa Sebelum pulang, saya berkeliling sekitar area makam sembari menikmati hawa yang sejuk serta tak lupa untuk membeli buah tangan seperti sarung, gelang kaoka, dan hiasan dinding dengan gambar sunan muria.
Perjalanan ziarah ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria memberikan banyak pelajaran berharga. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan mendapatkan kedamaian batin yang sulit untuk diungkapkan.Â
Kunjungan ke makam para wali ini bukan hanya untuk berwisata, tetapi juga sarana untuk mencari ketenangan serta memperkuat iman. Saya kembali ke rumah dengan suasana hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih. Pengalaman ini mengajarkan saya bagaimana pentingnya keteguhan hati, kesabaran, dan pengabdian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H