Usai perkenalan dengan anak-anak panti, dilanjutkan dengan penjelasan tentang anak ABK dan Disabilitas, serta memberikan motivasi positif. Selanjutnya pengenalan bahasa isyarat, yang disampaikan oleh teman-teman LanSa ABK yang lain dan juga kegiatan kepenulisan serta latihan singkat menggali kreativitas melalui keseimbangan otak kanan dan kiri yang di pandu oleh bang ARAska.
Menikmati setiap proses yang berlangsung dalam aula panti, bersama simpul senyum dan keceriaaan dari raut wajah masing-masing anak PA Sentosa. Di tengah rangkaian acara, bersama Wakil Ketua Harian LanSa ABK, Ari Setiawan, kutinggalkan aula panti, untuk menggalai lebih jauh tentang panti ini. Ada hal lain dari sudut mata memandang bangunan panti sekarang, yang megah dan besar yang isinya barang-barang yang berlapis kaca, marmer dingin yang berwarna cream coklat.
Berdasarkan penuturan Risfi, salah satu petugas panti, bahwa PA Sentosa mempunyai 7 kamar tidur. Penambahan dekorasi yang cantik pada ruangan menambah nilai estetika tersendiri bagi panti sentosa.
PA Sentosa berdiri dua tahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pada 2 Mei 1947. Tentunya, dulu sangat jauh keadaannya, tidaklah sebesar dan seindah panti yang sekarang ini. Dulu hanya berdinding kayu saja. Hingga pada tahun 2012, dengan bantuan dana dari masyarakat, akhirnya PA Sentosa dapat berdiri dengan lebih megah.
Adapun pelopor pertama berdirinya panti di pegang oleh Bapak Abdul Rifai serta tidak terlepas dari beberapa orang kawannya yang membantu dengan ikhlas selama berdirinya panti. Kepengurusan PA Sentosa saat ini, periode 2012-2017, di pegang oleh Drs H Arsuni Busera selaku Ketua Umum, M Yusuf SPd MA selaku pengasuh, dan Risfi Anisa di kesekretariatan.
Selain dari pemaparan diatas, kami terus merangkai rasa ingin tahu tentang keadaan panti, dari tata tertib (tatib), aktivitas di panti, dan prestasi apa saja yang telah diraih oleh anak panti.
Menurut penjelasan Risfi, ternyata tatib di panti ialah tidak boleh menggunakan handphone bagi yang berada di bawah kelas 1 SMP, kemudian tidak boleh keluar pada malam hari, tiap minggu melakukan bakti sosial, dan setiap Senin dan Kamis anak-anak di panti harus melaksanakan puasa sunnah.
Selain itu, setiap selesai sholat magrib dan subuh dilanjutkan dengan pembacaan tadarus oleh anak-anak panti, serta pengarahan tentang kegiatan selanjutnya yang dikoordinir oleh petugas panti. Adapun prestasi dari anak panti ialah futsal, mengaji, dan seni beladiri tapak suci.
#
Serangkain kegiatan yang kami lakukan, akhirnya berada di penghujung pertemuan bersama anak PA Sentosa, terkias penuh senyum yang merekah di dalam pelupuk bibir, penuh harapan dalam benak kami, berbagi ilmu pengetahuan agar dapat menjadikan anak-anak di panti lebih semangat, dan bekerja keras dalam meraih cita-cita yang mereka gantungkan di atas langit PA Sentosa.
Di atas langit PA Sentosa pula kami berdiri, mengambil sudut potret yang terkias bersama ekspresi wajah yang penuh kecerian dan semangat yang menggebu. Akhir dari kisah perjalanan kami di PA Sentosa pun usai.