Jakarta-Akademisi bidang akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Muhammad Aras Prabowo kembali menerbitkan buku dengan judul "AKUNTANESIA: Nusantara dalam Perspektif Akuntansi Multiparadigma". Pada tahun 2018, Akademisi Nahdalatul Ulama (NU) juga menerbitkan buku "Akuntansi dalam Kebudayaan Bugis". Muhammad Aras Prabowo adalah salah satu inteletual muda NU yang aktif menulis, baik buku, jurnal (nasional & intenasional) dan opini dibidang akuntansi.
Dikalangan Akademisi akuntansi, Muhamamad Aras Prabowo dikenal dengan pandangannya yang tidak mainstream. "Ia mampu memperlihatkan kemampuannya dalam mengelaborasi ilmu akuntan dan budaya. Sesuatu yang masih sangat langka dilakukan, karena kita membayangkan bahwa akuntansi itu adalah pasti dan matematik, sementara budaya adalah menyangkut masalah nilai yang abstrak", ungkap Guru Besar Ilmu Filologi Sastra Daerah Bugis Makassar Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Nurhayati Rahman, M.Hum.
Buku Akuntanesia: Nusantara dalam Perspektif Akuntansi Multiparadigma adalah upaya pengembangan penelitian akuntansi berbasis karakteristik dan kemajemukan penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Seperti akuntansi perspektif suku bangsa, agama dan bahasa dalam konteks ke-Indonesia-an. Potensi data dan informasi untuk kajian akuntansi dalam konteks ke-Indonesia-an sangat besar dan bisa memberi warna baru dalam kajian akuntansi", ungkap Penulis Muhammad Aras Prabowo.
Dalam testimoninya, Wakil Kepala Badan Riset Indinesia (BRIN) Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng mengapresiasi karya Akademisi NU tersebut. "Akademisi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia menyajikan kepada pembaca sebuah kajian yang non maenstrim soal akuntansi.
Amarulla juga menjelakan bahwa dalam buku Akuntanesia menyajikan keragaman perspektif terkait akuntansi, ia dengan sangat apik mengulas akuntansi dari sudut pandang budaya, Pancasila, politik, lingkaran hingga perspektif ke-NU-an. "Buku karya Muhammad Aras Prabowo sangat penting dan membuka jalan untuk pengembangan kajian akuntansi multiparadigma dalam bingkai ke-Nusantara-an", terangnya.
Buku Akuntanesia membahas banyak topik. Misalnya akuntansi budaya, akuntansi beras, isu akuntansi lingkungan, pemberantasan korupsi, akuntansi politik, CSR hingga etika bisnis tidak luput dari pembahasan dalam buku. "Etika dan moral dalam perilaku ekonomi menjadi variabel penting untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan", ungkap Direktur Lembaga Profesi Ekonomi dan Keuangan (LPEK) PB PMII.
Buku setebal 174 halaman tersebut juga diapresisasi oleh banyak Pimpinan Perguruan Tinggi di Indonesia. Diantaranya Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, Rektor PTIQ Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D dan Koordinator Program Magister Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Prof. Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja, SE., Ak., M.Si.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI