Mohon tunggu...
Akhmad RizalArifudin
Akhmad RizalArifudin Mohon Tunggu... Programmer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rayuan Maut Laut China Selatan, Pemicu Perang Dunia Ketiga?

9 Mei 2024   16:49 Diperbarui: 9 Mei 2024   23:27 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari rangkuman pemberitaan media online

Selanjutnya, LCS juga memiliki potensi akan energi angin laut. LCS dikenal memiliki angin laut yang kuat dan stabil, terutama di musim angin. Angin-angin ini dapat memberikan sumber daya energi yang berkelanjutan untuk pembangkit listrik tenaga angin laut. Tidak hanya itu, wilayah LCS memiliki kondisi perairan yang cocok untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin laut. Kedalamannya yang cukup besar dan minimnya gangguan dari aktivitas pelayaran membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk penempatan turbin angin laut. Oleh karenanya, pemanfaatan energi angin laut di LCS memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Pembangunan infrastruktur untuk pembangkit listrik tenaga angin laut dapat menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan investasi di wilayah tersebut. 

Dari segi perikanan, LCS memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi, termasuk berbagai jenis ikan, moluska, kerang, krustasea, dan organisme laut lainnya. Keanekaragaman ini menciptakan potensi besar untuk penangkapan ikan dan kegiatan perikanan lainnya. Pada wilayah ini diperkirakan memiliki jumlah dan jenis ikan yang melimpah, termasuk ikan tuna, ikan kerapu, ikan teri, dan banyak lagi. Perairan hangat di LCS memungkinkan pertumbuhan ikan yang cepat dan melimpah. Masyarakat lokal dan industri perikanan bergantung pada sumber daya ini untuk penghidupan mereka. Tidak hanya itu, jika melihat dari segi perekonomian, kegiatan perikanan di LCS memiliki dampak langsung pada perekonomian regional. Tangkapan ikan yang melimpah menyediakan lapangan kerja bagi ribuan nelayan dan mendukung industri pengolahan dan pemasaran ikan yang berkembang pesat. 

Lebih lanjut, potensi LCS tidak hanya ada pada potensi sumber daya alamnya saja, tetapi LCS juga memiliki potensi strategis lainya. LCS memiliki posisi geografis yang sangat penting karena merupakan salah satu jalur maritim tersibuk di dunia. Hal ini menjadikan kontrol atas LCS memberikan kekuatan geopolitik bagi negara-negara yang mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut. Oleh karena wilayah ini juga merupakan jalur penting bagi perdagangan internasional, negara yang dapat mengendalikan dan mengamankan perairan ini akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perdagangan global dan kestabilan ekonomi regional. LCS juga memiliki salah satu terumbu karang terbesar dan terindah di dunia beserta keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Dengan begitu, potensi konservasi dan pariwisata di LCS dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan. Di sisi lain, LCS juga memiliki nilai strategis dalam hal keamanan pertahanan. Wilayah ini merupakan jalur laut yang penting bagi operasi militer dan proyeksi kekuatan suatu negara. Negara-negara yang mengklaim kedaulatan atas wilayah ini dapat menggunakan basis laut dan pulau buatan mereka untuk memperkuat kehadiran militer mereka di kawasan tersebut, yang dapat digunakan untuk memperkuat posisi geopolitik mereka dan menyebarkan pengaruh mereka ke berbagai penjuru di kawasan tersebut. 

Melihat banyaknya potensi yang masih tersimpan di LCS, maka wajar jika banyak negara yang menjadi memperebutkannya. Mulai dari minyak bumi, gas alam, kekayaan hayati, sampai posisinya yang strategis, mampu membuat negara manapun yang menguasai LCS akan mendapat keuntungan yang berlipat-lipat. Keuntungan ini pun bisa berupa banyak hal, mulai dari keuntungan materiil, keuntungan pengaruh di Asia-Pasifik atau bahkan secara global, maupun keuntungan berupa bertambahnya luas wilayah negara tersebut. 

Meskipun isu ketegangan di LCS ini tengah hangat diberitakan oleh media, namun ada beberapa fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat. Berikut ini adalah beberapa fakta unik yang telah dirangkum mengenai perebutan LCS:

Negara ASEAN Diam-diam Menginginkan LCS 

Sebelum aksi klaim China atas LCS, diam-diam negara ASEAN juga sangat menginginkan LCS karena memiliki nilai strategis dan ekonomi yang signifikan. Kekayaan akan sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan hasil laut lainnya, yang ada di wilayah tersebut sangat dibutuhkan oleh negara-negara ASEAN yang mayoritas bergantung pada sektor kelautan. 

Selain itu, sebagai negara berkembang, negara-negara ASEAN ini membutuhkan adanya LCS yang merupakan jalur perdagangan utama, untuk memberikan stabilitas ekonomi dan keamanan regional. Meskipun demikian, ASEAN belum secara kuat mengklaim wilayah di Laut China Selatan karena beberapa alasan. 

Pertama, ASEAN khawatir akan reaksi Tiongkok jika mereka melakukan klaim terhadap wilayah tersebut, mengingat pengaruh perdagangan China di ASEAN. Seperti diketahui bersama, barang-barang yang dijual oleh China kepada ASEAN seringkali lebih murah dan terjangkau daripada yang dijual oleh negara lain. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan ketergantungan terhadap pasokan barang dari China. 

Kedua, ASEAN ingin menjaga hubungan yang stabil dengan negara-negara internasional dalam hal kepentingan perdagangan dan investasi. Dengan terganggunya lalu lintas pelayaran di LCS, dikhawatirkan akan mengurangi intensitas perdagangan dan penanaman modal dari pihak asing di ASEAN.  

Ketiga, beberapa negara ASEAN mungkin menghindari klaim wilayah LCS untuk menghindari konflik antar negara tetangga. ASEAN telah melalui banyak kejadian yang mengharuskan mereka untuk bekerjasama dan saling membantu satu sama lain. Apabila hubungan baik yang telah dibangun ini rusak, tentu akan berpengaruh banyak kepada stabilitas suatu negara di ASEAN. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun