Setelah itu, mahasiswa KKM UIN Malang dan Bu Yayuk selaku koordinator TPST Desa Ketindan bekerja sama dalam budidaya maggot BSF ini. Pertama-tama membeli telur dari lalat BSF, lalu di kembangbiakkan sendiri. Tak lupa juga dilakukan controlling atau pengecekan setiap harinya. Setelah telur menetas dan menjadi larva atau maggot, disiapkan media tumbuh dari dedak dan diberi pakan dari sampah organik atau sisa sayur dan buah yang telah basi. Terkadang juga diberikan sayur dan buah yang fresh seperti pisang dan kol.
Dari kegiatan tersebut bisa menjadi sebuah program kerja dari mahasiswa KKM UIN Malang. Setelah berhasil membudidayakan maggot BSF ini, mahasiswa KKM UIN Malang berniat mengadakan penyuluhan atau forum diskusi kepada para warga Ketindan mengenai budidaya maggot BSF. Dan diharapkan bisa membantu mengatasi permasalahan sampah organik yang ada di TPST atau TPA Desa Ketindan. Selain itu, bila maggot BSF sudah siap nanti dapat diperjual-belikan dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian baik individu warga maupun Desa Ketindan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H