Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Administrasi - Epidemiolog, Nutritionist, Perencana Pembangunan Daerah dan Citizen Journalist Blog

Bekerja ditingkat Kabupaten

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjadi Agen Kebal Komunitas Covid-19

20 Januari 2021   19:51 Diperbarui: 20 Januari 2021   21:35 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan sistim kekebalan tubuh yang prima dan berusaha berada pada lingkungan kesehatan yang dapat menstimulasi kekebalan tubuh maka covid-19 akan sulit untuk bisa merombak DNAnya pada orang yang dinyatakan sebagai Agen Kebal Komunitas Covid-19.

---
Akhirnya hasil pemeriksaan tes swab covid-19 teman-teman sekantor keluar juga,  tercatat ada tujuh teman dinyatakan positif covid-19. Terpapar dari teman yang keluar kota, kemudian masuk kantor mencemarkan virusnya pada kami sekantor.


Dari tujuh teman ini, dua dirawat di rumah sakit dan lima harus dirawat di rumah dengan isolasi mandiri.

Secara teori kami yang sekantor berjumlah 45 orang sudah terpapar akan virusnya karena adanya interaksi yang insentif, bahwa kami mengadakan rapat dalam suatu ruangan tampa sadar ada beberapa teman yang sudah tersimpan  covid19  pada saluran napasnya, dan menyebarkannya dalam ruangan pertemuan itu.

Saya bersyukur hanya tujuh yang dinyatakan positif setelah pemeriksaan. Yang tidak negatif sepertinya mereka yang disiplin dengan protokol kesehatan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci tangan). Ada juga teman yang selalu menjaga daya tahan tubuh dengan Makan yang teratur dan bergizi, Istirahat tepat waktu dan cukup misalnya waktu tidur, mengkonsumsi vitamin. Dan juga melatih saluran pernapasan agar secara spontan dapat menolak benda asin yang dihirupnya

Kantor kami --- Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan --- akhirnya dinyatakan Klaster kantoran berikutnya setelah beberapa kantor lain dinyatakan sebagai Klaster kantoran dalam lingkup pemda Polewali Mandar Sulawesi Barat.

Kebijakan internal diberlakukan 12 hari kerja dari rumah, hanya 1-2 pegawai yang masuk kantor.

Saya sendiri karena dinyatakan negatif hasil pemeriksaan test swab covid-19 dengan PCR-CT. Harus terus kerja kantoran.

Kasus baru covid-19 di awal tahun 2021, terus mengalami peningkatan perminggunya. Kasus baru ini terjadi dari dua sebab. Pertama terjadi kasus import dari penderita atau orang yang telah terpapar dari luar wilayah Polewali Mandar yaitu dari wilayah Sulawesi Selatan terutama dari Makassar yang kasus baru selalu terbesar di luar pulau Jawa.

Kedua, adalah kasus transmisi lokal yaitu kasus dari point pertama yang tampa sadar memberikan paparan lokal. Setelah sebelumnya klasternya berada pada kelompok keluarga, sekarang klasternya sudah masuk pada kantor-kantor pemerintah terima kantor yang selalu memberikan pelayanan misalnya Rumah Sakit dan beberapa kantor lainnya, termasuk kantor di mana saya bekerja.

Sulit untuk menghindari penyakit yang disebabkan virus ini (covid-19) yang menular melalui percikan saluran pernapasan dan dropet dari mulut ketika berbicara atau batuk. Upaya-upaya pencegahan seperti yang saya sebutkan diatas yang selanjutnya disebut protokol kesehatan covid-19 sudah dilakukan.

Dengan angka kejadian Klaster kantor saya, 7 orang positif dari 45 yang terpapar dengan konstanta 100,  dapat disimpulkan bahwa dari 10 orang ada 1-2 orang yang positif, yang negatif bisa karena 5-6 yang disiplin dengan protokol kesehatan dan sekitar 2-3 orang bisa jadi mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang bisa menjadi Agen Kekebalan Komunitas.

Semoga bisa menjadi Agen Kekebalan Komunitas, di kantor dan di rumah. dan semoga yang kebal apalagi nabti akan ada vaksinasi covid-19 yang akan diprogramkan pemerintah. Para agen kebal komunitas sebanyak. Covid-19 dapat dikalahkan dan berusaha selalu pada suasana lingkungan yang dapat memberikan stimulus kekebalan menyingkirkan covid-19 pada tubuh manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun