Kompal mengajukan 4 nama untuk nominasi, satu di setiap kategori. Tapi hanya mampu meloloskan 2. Jika memang Kompal "sehebat" itu, maka setidaknya pasti lolos 4-4nya ke daftar nominasi. Nyatanya tidak. Jadi pasti ada faktor lain.
Saya tidak meragukan dukungan komunitas Fiksiana Community dan RTC, karena K-ners dari 2 komunitas inilah yang sudah mengenal saya cukup baik. Tapi kalau diingat lagi, saya juga nggak pernah segitunya ngotot minta dukungan. Yang saya hubungi secara khusus lewat japri benar-benar bisa dihitung dengan jari.
Mak Eka Murti, Je Zee, Alin You, Mbak Irma Tri Handayani, Mak Sekar Mayang, Kak Zaldy Chan, Kak Maria Kristi, Bunda Dinda Pertiwi, sama Mbak Wahyu Saptarini. Betul, hanya 9 orang member FC dan RTC inilah yang saya mintai dukungan secara khusus karena memang merasa sudah "kenal dekat" jadi nggak segan lagi. Ini pun salah satunya kemarin ngaku kalau sebenernya nggak sempat vote saya
Jadi sebetulnya, saya sendiri juga tidak menyangka hasilnya akan benar-benar semanis ini. Lha pasti ada banyak silent voters yang mendukung saya kan? Siapa silent voters ini? Saya nggak tahu. Kompal juga nggak tahu.
Tapi siapapun itu, mereka semua pasti sudah melihat sesuatu dalam diri saya yang mungkin luput dari mata saya sendiri. Entah apa pun bentuknya. Jadi, kalau sampai kemenangan saya diragukan, kok rasanya jadi kaya meragukan jari-jari tak terlihat yang sudah bersedia repot-repot nge-vote?
Makanya saya nggak mau membully diri saya sendiri lagi. Saya boleh nggak percaya diri, tapi setidaknya saya harus percaya sama mereka-mereka yang mendukung saya. Kalau Tuhan berkehendak dan izinkan saya menang, maka saya memang layak dan siap untuk itu. Nih, buktinya, Kang Maman Suherman aja sampai nyelametin lho. Ehehehe...
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan selamat untuk para pemenang, semoga ini jadi pemicu untuk lebih baik ke depannya. Juga yang belum menang, jangan galau berkepanjangan. Ayo gosok ale-ale, eh ...maksud saya...ayo coba lagi tahun depan. Ada banyak kategori baru yang lebih menantang untuk diikuti.
Terakhir, meski sebetulnya harusnya ditaruh pertama, terima kasih untuk kalian-kalian yang sudah memberikan dukungannya untuk saya. Tanpa kalian, kompasianers yang udah 7 tahun tapi masih centang ijo ini mustahil bisa punya thropy pertama yang bisa disimpan di rumah.
Peluk dan hormat untuk keluarga besarku di Kompal, Fiksiana Community, dan RTC. Untuk Kompasianers yang meskipun tidak bergabung di komunitas sama, namun rajin berkunjung dan meninggalkan jejak di setiap tulisan saya, terima kasih. Kalian mood boaster saya.
Untuk semua crew dan mimin Kompasiana, terima kasih untuk kerja kerasnya. Doakan saya bisa benar-benar hadir di Kompasianival tahun depan. Amin.
Tentu saja, saya nggak lupa kalau semua ini terjadi semata hanya karena izin-Nya. Terima kasih Tuhan Yesus, untuk membuat saya merasa begitu dicintai.