Setelah saling mengenal, dua anak muda yang kesulitan ekonomi ini melihat peluang until mengomersialisasikan kemampuan Hina. Hodaka yang punya ide, termasuk membuat konsep dan mengiklankannya secara online.Â
Mudah ditebak, jasa pawang hujan Hina laris manis. Apalagi cuaca Tokyo benar-benar "suram" karena turun hujan setiap hari. Selalu saja ada alasan orang untuk meminta hujan berhenti. Trio Hodaka, Hina, dan Nagi (adeknya Hina) mulai menikmati pekerjaan mereka sebagai tim pawang hujan. Bukan cuma dari segi bayarannya, namun sebuah kebahagiaan tersendiri melihat senyum orang-orang begitu matahari bersinar.Â
Cuaca langit benar-benar bisa mempengaruhi suasana hati manusia. Hujan berhari-hari berarti kemuraman, matahari yang hangat berarti keceriaan. Yang sering tidak disadari, langit menyimpan misteri besar melebihi lautan. Termasuk oleh trio pawang hujan ini.Â
Persis seperti kata Si Mbah pawang hujan yang saya temui dulu, bahwa tidak ada manusia yang berkuasa membatalkan hujan, rupanya hukum yang sama berlaku di dalam WWU. Hujan tak pernah benar-benar berhenti. Cuma tertunda ... atau dipindahkan ke tempat lain.
Kisah manis sepasang anak muda ini pun mulai terusik, kala menyadari konsekuensi besar di balik perbuatan mereka bermain-main dengan cuaca. Jika dihadapkan pada cinta dan keselamatan umat manusia, pilihan mana yang harus diambil?
Animasi Lampaui Imaji
Buat penggemar anime (animasi Jepang) seperti saya, film WWU ini kian memantapkan nama Makoto Shinkai sebagai maestro. Seperti film-film karyanya yang lain, kualitas gambar adalah kekuatan terbesarnya.Â
Saya suka bagaimana scene-scene yang realistis berpadu apik dengan scene fiktif nan imajinatif dalam porsi memukau, namun tidak lebay. Saya bisa ikut merasakan dinginnya Tokyo saat hujan (Iya, Ra ... bioskopnya yang dingin ), namun sekaligus juga bisa menikmati khayalan "negeri di balik awan".
Dan film ini sepertinya juga akan mengubah sudut pandang saya tentang hamparan awan putih yang biasanya terlihat begitu membosankan dari jendela pesawat. Duh, jadi nggak sabar pengen travelling lagi biar bisa lihat awan seperti yang ada di film.
Potret Kehidupan Keras Tokyo
Saya suka bagaimana Shinkai membingkai kerasnya kehidupan Tokyo. Saya yang selama ini "memuja" Jepang dengan segala kelebihan dan keindahan termasuk pesona keajaiban attitude warganya itu jadi seperti kembali disadarkan kalau nggak pernah ada negeri yang benar-benar surga.Â