Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengenal Genre Komik #3 : Shoujo dan Shounen, Teenlit-nya Manga

8 Februari 2019   17:54 Diperbarui: 10 Februari 2019   08:41 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Member of Kompal : Kompasianer Palembang

Yuhuuu, jumpa lagi kita di seri mengenal genre komik. Ga berasa udah sampai di episode 3 ternyata. Untuk yang baru menemukan tulisan ini, penjelasan terkait seri ada di sini. 

*

Ada lima buah genre manga yang sebetulnya kurang pas disebut genre, yakni Kodomo (kids), Shoujo, Shounen, Josei, dan Seinen. Dibanding genre, ke-limanya lebih tepat disebut target pasar. 

Kodomo atau kids sudah jelas untuk anak-anak. Sudah terbayang lah ya, seperti apa isi manga-nya. Yang jelas dipastikan aman untuk semua umur. Kalaupun harus diwaspadai, mungkin lebih ke perbedaan culture atau tingkat edukasi antara  Jepang dan Indonesia. 

Misal : anak TK di sana terbiasa pulang pergi sekolah sendiri, di Indonesia lihat-lihat daerahnya dulu. Ada area tertentu yang benar-benar rawan kalau anak dibiarkan berkeliaran sendiri. Atau soal mitigasi bencana, anak-anak Jepang sudah akrab dengan ini. Beda dengan kita yang bahkan orang dewasa pun masih banyak yang belum paham.

Jadi di postingan ini, saya akan langsung membahas Shoujo dan Shounen. Dua sisanya (Josei dan Seinen), akan diulas di seri selanjutnya.

Check it out!!!

Genre Komik * dokpri
Genre Komik * dokpri
Menurut google translate, kata "shoujo" berarti A girl. Terjemahan lainnya yakni "little girl", "young lady", "daughter", "virgin". Semua terjemahan itu merujuk pada satu kata dalam bahasa Indonesia : gadis.

Manga shoujo adalah komik-komik yang sasaran pasarnya adalah gadis atau cewek remaja. Umumnya di bawah 20 tahun. 

First love, first kiss atau galau ketika naksir gebetan sahabat sendiri adalah tema-tema umum genre shoujo ini. Ingat Serial Cantik? Nah, itu masuk shoujo tuh. 

Meski demikian, manga shoujo ga melulu "menye-menye" juga sih isinya. Balik ke soal shoujo ini adalah target pasar, cerita yang ditawarkan sangat mungkin lintas-genre. Selagi mampu menarik minat baca remaja perempuan sah-sah saja.

 Ya petualangan, drama sejarah, komedi, sampai fiksi ilmiah. Macam-macam. Oh iya, Sailor Moon dan Cardcaptor Sakura juga masuk shoujo.

Manga shoujo punya ciri khas, yakni lebih banyak mengambil sisi drama atau perasaan para tokohnya. Mungkin karena cewek memang lebih suka main perasaan kali ya, hehehe :D 

Selain itu, tokoh-tokoh cewek di dalamnya umumnya digambarkan biasa-biasa saja. Tapi cowoknya ... beuuuhh, ganteng dan bikin eyegasm. Oh iya, gambar mata di manga shoujo umumnya lebih detail dan "sparkling".

***

Tadi shoujo, sekarang Shounen.

Jika Shojo berarti gadis, Shounen berarti  anak laki-laki. Tapi bukan bocah sih,  lebih ke remaja.

Meski sama-sama bernuansa teens, cerita-cerita dalam manga Shounen jelas lebih menarik remaja laki-laki. Meski tidak dilarang juga kalau misalnya ada cewek menyukainya.

Petualangan, sport, aksi, kepahlawanan jadi tema yang banyak diangkat manga Shounen. Oh iya, manga Shounen ini juga yang paling banyak diadaptasi jadi anime lho. One piece, Naruto, Dragon Ball adalah contoh tenar-nya. 

Dalam manga Shounen, penampilan karakter cowoknya biasa saja. Tapi ceweknya sering digambarkan punya dada dan pantat besar. Hufh, selera mayoritas lelaki memang begitu kali ya?

Dibanding shoujo, saya jauh lebih menyukai manga Shounen. Selera pribadi saja sih. Tapi rasanya manga Shounen memang jauh lebih seru. Lebih to the point ke jalan cerita. Beda  dengan manga shoujo yang banyak mengeksplor detail perasaan para tokohnya. 

Nah, berhubung target pasarnya adalah remaja, baik shoujo maupun shounen ini relatif aman. Dalam artian, segala yang ada dalam manga masih bisa dicerna oleh psikologis remaja. 

Meski begitu, dalam manga shounen terutama, cukup banyak  adegan kekerasan dan sensualitas bertebaran. Adegan perkelahian antara tokoh utama dan musuhnya dalam genre aksi kepahlawanan maupun petualangan sudah biasa. Adegan tokoh utama mengintip perempuan mandi di Onsen (pemandian umum), atau menggosipkan guru dan teman-teman mereka yang berdada besar  juga kadang ditemui. 

Haiss. Kebandelan-kebandelan khas cowok bangetlah pokoknya. 

Kalau di manga shoujo, cukup banyak juga yang meloloskan scene-scene romantic kissing. Porsinya wajar, tapi efek sampingnya suka bikin pembaca mengkhayal yang macam-macam sendiri. Pfffttt. 

Yah. Buat orang tua, bijak-bijak saja sih menjelaskannya ke buah hati yang masih remaja. Malah bisa jadi kesempatan baik juga kok untuk ngomongin sex education ke mereka. 

Kira-kira, Kompasianers lebih tertarik pada manga shoujo atau Shounen? Atau sudah punya genre favorit lain?

Berikut seri yang sudah terbit : 

#1 Gender Bender : Si Pembelok Jenis Kelamin

#2 Fantasi dan Isekai : Surganya Imajinasi

Salam dari Tepian Musi,

Arako.

Member of Kompal : Kompasianer Palembang
Member of Kompal : Kompasianer Palembang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun