Meski begitu, dalam manga shounen terutama, cukup banyak  adegan kekerasan dan sensualitas bertebaran. Adegan perkelahian antara tokoh utama dan musuhnya dalam genre aksi kepahlawanan maupun petualangan sudah biasa. Adegan tokoh utama mengintip perempuan mandi di Onsen (pemandian umum), atau menggosipkan guru dan teman-teman mereka yang berdada besar  juga kadang ditemui.Â
Haiss. Kebandelan-kebandelan khas cowok bangetlah pokoknya.Â
Kalau di manga shoujo, cukup banyak juga yang meloloskan scene-scene romantic kissing. Porsinya wajar, tapi efek sampingnya suka bikin pembaca mengkhayal yang macam-macam sendiri. Pfffttt.Â
Yah. Buat orang tua, bijak-bijak saja sih menjelaskannya ke buah hati yang masih remaja. Malah bisa jadi kesempatan baik juga kok untuk ngomongin sex education ke mereka.Â
Kira-kira, Kompasianers lebih tertarik pada manga shoujo atau Shounen? Atau sudah punya genre favorit lain?
Berikut seri yang sudah terbit :Â
#1 Gender Bender : Si Pembelok Jenis Kelamin
#2 Fantasi dan Isekai : Surganya Imajinasi
Salam dari Tepian Musi,
Arako.