Merasa kesal, saya mencoba mengonfirmasi pihak Duta Bahasa Sumsel. Saya menanyakan apa pertimbangan pihak panitia penyelenggara sampai harus merasa perlu menggunakan sistem vote lewat pembelian voucher. Karena siapa tahu, kan? Panitia memang sedang segitunya kesulitan dana (misalnya), hingga terpaksa mencari tambahan lewat penjualan voucher vote seperti itu. Walaupun tidak serta merta menyetujui, tapi saya mungkin akan maklum .... (Yah, dari pada pemenangnya nanti hanya dapat hadiah serbet :p)
Namun sampai tulisan ini selesai dibuat, konfirmasi dari pihak dubassumsel belum saya terima (akan saya update nanti kalau sudah ada jawaban).
Selain itu, postingan panitia yang menyebut rincian harga voucher beserta jumlah poin yang akan diperoleh, sudah dihapus. Namun di IG dubassumsel masih terdapat caption terkait pembelian voucher.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI