Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Valentinesiana] Rindu Membiru

17 Februari 2014   02:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

No 9 :
Bocah Kakean Polah dan Cecep Hasannudin

________________________________________________________


Empat Belas purnama berlalu

Seonggok jiwa lugu tergugu kaku

Terbelenggu dalam belitan benalu sendu

Masih berharap madu cinta yang ternyata semu



Tak sadarkah jiwa lugu itu?

Setiap cangkir madu yang diteguk dulu

Kini berbuah tetes demi tetes perahan pilu



Jiwa lugu tak mau tahu

Hatinya mungkin telah membatu

Meski terhujam sejuta sembilu

Satu rindu semakin membiru

*****

Bergabunglah bersama kami di :

FB Fiksiana Community | Twitter Fiksiana Community | Fiksiana Community di Kompasiana

Baca Fiksi Valentine lainnya DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun