Virtual dan augmented reality: Teknologi realitas virtual dan augmented reality akan semakin umum dalam industri pariwisata, memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi destinasi dan pengalaman sebelum mereka benar-benar mengunjunginya. Ini dapat membantu wisatawan membuat keputusan yang lebih baik tentang perjalanan mereka dan memberikan cara baru untuk penyedia layanan pariwisata untuk mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pariwisata berkelanjutan: Teknologi digital dapat membantu industri pariwisata mengurangi dampak lingkungan dan mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan. Misalnya, aplikasi dan platform yang memungkinkan wisatawan untuk memilih akomodasi, transportasi, dan aktivitas ramah lingkungan, atau sistem manajemen energi yang cerdas untuk mengurangi konsumsi energi di hotel dan atraksi wisata.
Inklusi dan aksesibilitas: Teknologi digital dapat membantu menjadikan pariwisata lebih inklusif dan mudah diakses bagi wisatawan dengan kebutuhan khusus atau keterbatasan mobilitas. Aplikasi dan layanan yang dirancang untuk memudahkan perjalanan bagi penyandang disabilitas atau wisatawan lanjut usia akan semakin populer dan penting dalam industri pariwisata.
Blockchain dan mata uang digital: Penggunaan teknologi blockchain dan mata uang digital dalam industri pariwisata dapat meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi, serta memudahkan pembayaran lintas batas dan mengurangi biaya konversi mata uang.
Dengan mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan ini, industri pariwisata akan terus berkembang dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan dalam industri pariwisata harus bekerja sama untuk memanfaatkan teknologi digital ini guna menciptakan masa depan pariwisata yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H