Mohon tunggu...
Ali Akbar Djaguna
Ali Akbar Djaguna Mohon Tunggu... Penulis - Pasca sarjana ilmu komunikasi universitas muhammadiyah jakarta

satu kata perjuangan adalah nilai sebuah kepantasan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pariwisata Digital: Adaptasi dan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Industri Pariwisata

21 Maret 2023   11:20 Diperbarui: 21 Maret 2023   14:52 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Demikian pula, perusahaan pariwisata harus memastikan bahwa mereka menggunakan teknologi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Misalnya, mereka harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari operasi mereka dan berusaha untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, digitalisasi telah membawa banyak peluang dan tantangan bagi industri pariwisata. Dengan mengadopsi teknologi terbaru dan menghadapi tantangan ini secara proaktif, perusahaan pariwisata dapat terus berkembang dan menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.

Penting untuk mencatat bahwa perubahan yang dibawa oleh digitalisasi di industri pariwisata juga mempengaruhi cara kerja tenaga kerja dan pelatihan yang diperlukan. Pekerja pariwisata perlu menguasai keterampilan baru dan mengadaptasi peran mereka untuk tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif. Beberapa contoh keterampilan yang menjadi penting meliputi penguasaan media sosial, analisis data, dan pemahaman tentang teknologi terkini seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual.

Selain itu, perubahan perilaku konsumen yang disebabkan oleh digitalisasi juga mempengaruhi bagaimana perusahaan pariwisata berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan mereka. Mereka harus mengadopsi pendekatan yang lebih personal dan tersegmentasi dalam pemasaran, menggunakan data pelanggan untuk menargetkan pesan dan penawaran yang lebih relevan dan menarik.

Di sisi lain, digitalisasi juga memberikan peluang bagi pengusaha dan startup untuk masuk ke pasar pariwisata dengan inovasi dan ide baru. Dengan biaya masuk yang lebih rendah dan akses yang lebih mudah ke pelanggan, perusahaan baru dapat menggoyang industri yang mapan dan mendorong perubahan lebih lanjut.

Untuk memastikan bahwa industri pariwisata dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang disediakan oleh digitalisasi, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan institusi pendidikan. Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi dan pertumbuhan, sementara perusahaan perlu berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawan mereka dan mengadopsi praktik terbaik dalam penggunaan teknologi. Institusi pendidikan, di sisi lain, harus memastikan bahwa kurikulum mereka tetap relevan dengan kebutuhan industri yang berubah dan melibatkan siswa dalam peluang pembelajaran yang inovatif dan praktis.

Dengan mengambil pendekatan kolaboratif ini, industri pariwisata dapat terus tumbuh dan berkembang di era digital, menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan dan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.

Ketika kita melihat ke depan, ada beberapa tren dan teknologi yang dapat diharapkan untuk terus mengubah dan membentuk industri pariwisata dan digital komunikasi di masa depan. Berikut ini beberapa tren yang mungkin akan semakin penting dalam beberapa tahun ke depan:

  1. Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin: Dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin telah menjadi bagian penting dari berbagai industri, termasuk pariwisata. Dari chatbot yang membantu wisatawan dengan pertanyaan umum hingga sistem rekomendasi yang disesuaikan dengan preferensi individu, AI akan terus memainkan peran yang semakin besar dalam mengubah cara wisatawan merencanakan dan mengalami perjalanan mereka.

  2. Realitas virtual dan realitas tertambah: Teknologi seperti realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR) memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman wisatawan dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Destinasi wisata dan penyedia layanan pariwisata dapat menggunakan VR dan AR untuk menawarkan tur virtual, memberikan informasi kontekstual tentang situs bersejarah, dan bahkan menciptakan pengalaman wisata baru yang sepenuhnya imersif.

  3. Blockchain dan teknologi ledger terdistribusi: Blockchain dan teknologi ledger terdistribusi lainnya dapat membawa transparansi, keamanan, dan efisiensi baru ke industri pariwisata. Dari sistem pembayaran yang lebih aman hingga manajemen identitas digital, blockchain dapat membantu mengurangi risiko penipuan dan meningkatkan pengalaman wisatawan secara keseluruhan.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun