Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Yuk Kenali Badan Bank Tanah Demi Wujudkan Kesejahteraan dan Keadilan Rakyat

22 Januari 2025   18:59 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Lahan Terbuka (Sumber: UNSPLASH/Lukas)

Apakah kalian pernah mendengar yang namanya Badan Bank Tanah?

Tenang, tak perlu malu mengakui kalau baru kali ini kalian mendengarnya karena istilah ini memang masih sangat asing bagi orang Indonesia. Padahal jika mengenal lebih jauh, institusi milik pemerintah ini berpotensi besar menjadi game changer dalam menciptakan keadilan ekonomi di Tanah Air.

Bayangkan, kalian tinggal di pelosok Indonesia yang begitu memiliki infrastruktur terbatas mulai dari akses jalan, lembaga pendidikan, sampai fasilitas kesehatan tapi punya lahan begitu luas dan terbengkalai lantaran tak dimanfaatkan dengan baik. Apakah begitu ironis? Memang. Nah, dalam kondisi seperti itulah Badan Bank Tanah hadir untuk mengelola tanah-tanah terbengkalai demi kebutuhan masyarakat seperti pembangunan pemukiman yang terjangkau, fasilitas umum, sampai tentunya proyek-proyek infrastruktur.

Sehingga jika disimpulkan dari penjelasan singkat sebelumnya, Badan Bank Tanah adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola tanah-tanah negara demi kepentingan umum. Ada banyak sekali lahan-lahan terbengkalai yang tidak terurus, hingga tanah-tanah sengketa yang status hukumnya sudah jelas yang membutuhkan perhatian khusus. Daripada disalahgunakan oleh segelintir orang, lahan-lahan itu lebih baik dipergunakan maksimal demi rakyat luas.

Ada cukup banyak isu kepemilikan tanah yang terjadi di Tanah Air dan menimbulkan konflik lantaran tidak meratanya distribusi soal tanah ini. Dalam kondisi seperti inilah Badan Bank Tanah hadir untuk mengurangi konflik sekaligus menyalurkan kepemilikan-kepemilikan tanah kepada para petani kecil yang membutuhkan lahan, maupun masyarakat yang kesulitan memperoleh tempat tinggal karena harga tanah terus melonjak.

Pentingnya Generasi Muda Memahami Peran Badan Bank Tanah

Foto Lahan Terbuka (Sumber: UNSPLASH/Lukas)
Foto Lahan Terbuka (Sumber: UNSPLASH/Lukas)

Ditopang oleh gaya hidup yang cukup konsumtif, sudah banyak sekali pembahasan yang menyebut jika generasi muda dalam hal ini milenial (kelahiran tahun 1981-1996) dan gen Z (kelahiran tahun 1997-2012) bakal kesulitan memiliki rumah lantaran harga tanah semakin melambung. Situasi ini tentu membutuhkan solusi dari pemerintah sehingga Badan Bank Tanah bisa memainkan perannya secara tepat.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, banyak tanah-tanah di Indonesia ini dikuasai oleh segelintir orang atau perusahaan besar. Hal ini membuat sebagian masyarakat termasuk generasi muda dengan penghasilan pas-pasan, kesulitan memiliki lahan. Melalui Badan Bank Tanah, ketimpangan ini bisa dikurangi lewat pengelolaan, distribusi dan kepemilikan tanah secara adil.

Sehingga nantinya tanah-tanah yang sebelumnya terbengkalai bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendirikan pemukiman dengan harga beli terjangkau, membuat kalangan muda memiliki kesempatan lebih besar untuk mempunyai hunian pribadi.

Kendati memiliki tujuan yang sangat mulia, keberadaan Badan Bank Tanah tetap harus menjadi perhatian seluruh masyarakat supaya tugasnya bisa berjalan maksimal. Mulai dari pengelolaan tanah yang transparan, supaya tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk kepentingan pribadi atau lebih parahnya alih-alih didistribusikan ke masyarakat umum, tapi dijual ke pihak tertentu. Hal inilah yang membuat Badan Bank Tanah wajib melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk masukan dari komunitas-komunitas adat lokal.

Nantinya jika Badan Bank Tanah sudah menjalankan tugasnya secara tepat, maka mereka yang benar-benar membutuhkan lahan untuk kehidupan bisa memperolehnya. Mulai dari para petani kecil, nelayan, sampai kelompok warga dengan penghasilan rendah.

Bukan tak mungkin kalau Badan Bank Tanah di Indonesia yang baru dibentuk oleh Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo pada tahun 2021, bisa mengikuti jejak profesional lembaga serupa di luar negeri. Misalnya Land Bank Authority di Amerika Serikat yang sudah diterapkan di beberapa wilayah seperti Detroit, Cleveland, dan Atlanta dalam mengelola lahan-lahan kosong dan properti terbengkalai akibat populasi serta krisis ekonomi. Atau menerapkan langkah Dutch Land Consolidation Program di Belanda yang sangat mendukung sektor pertanian dan pengelolaan ruang di negara mereka, lewat pembelihan lahan-lahan pertanian yang tidak efisien untuk diatur ulang demi meningkatkan produktivitas petani.

Bagaimana? Ada baiknya untuk memberikan kesempatan kepada Badan Bank Tanah terlebih dulu, demi mewujudkan mimpi besar bersama yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun