Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukan Orang Malang Jika Tak Menyukai Bakso

24 April 2023   06:35 Diperbarui: 24 April 2023   06:36 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang Malang, bakso bukanlah sekadar masakan. Bakso adalah identitas yang wajib dibanggakan dan selalu menjadi seragam ke manapun mereka berada. Coba lihat, ada berapa banyak orang Malang perantauan yang berprofesi sebagai pedagang lalu memilih berjualan bakso? Jawabannya tentu sangat banyak.

Mereka akan memasang spanduk-spanduk besar di dekat tempat berjualan, 'Bakso Arema' atau 'Bakso Malang'. Menurutku, bakso Malang adalah hidangan bakso dengan tampilan terlengkap di Indonesia. Dalam semangkok bakso Malang kalian bisa mendapatkan bakso, tahu (tahu goreng atau tahu putih), siomay/pangsit, gorengan, mie soun putih/biru atau mie kuning, topping sayur, tauge, seledri dan bawang goreng. Untuk yang suka pedas, bisa menambah cabai atau saos tomat dan kecap supaya rasanya lebih sesuai.

Usut punya usut. sejarah bakso ternyata sudah ada sejak ratusan tahun lalu tepatnya di abad ke-17 pada masa akhir Dinasti Ming. Lekat dengan kuliner Tionghoa, bakso berasal dari kata bahasa Hokkien yakni bak-so yang berarti daging giling. Jika awalnya orang-orang Tionghoa membuat bakso dari daging babi dan olahan ikan laut, kini bakso di Malang dibuat dari daging sapi.

Lahir dan besar hingga saat ini usia dewasa di Malang, membuat bakso sangat mudah ditemukan di sekitarku. Mulai dari bakso-bakso yang dijual dengan gerobak atau sepeda motor yang berkeliling pemukiman, hingga bakso-bakso besar bermerek yang populer di media sosial atau menjadi rekomendasi siapapun saat ke kota kami.

Namun jika ditanyakan mana bakso yang terenak? Tentu jawabannya adalah tergantung selera.

Ya, sekalipun kami sesama orang Malang, belum tentu bakso yang dianggap enak akan cocok dengan selera di lidah.

Bakso Bakar Pak Man foto: Instagram @surabayafoodies
Bakso Bakar Pak Man foto: Instagram @surabayafoodies

Seperti aku misalnya, aku menyukai bakso bakar. Pilihanku jatuh pada Bakso Bakar Pak Man yang kebetulan dekat dengan sekolahku saat SMP yakni SMP Negeri 3 Malang. Aku terbiasa memakannya sejak usia sekolah sehingga menempatkannya sebagai yang terenak. Meskipun akhirnya saat ajy bekerja di salah satu situs entertainment online, aku jadi lebih sering menyantap Bakso Bakar Trowulan. Beberapa orang bahkan akan memilih Bakso Bakar Pahlawan Trip sebagai terfavorit.

Sedangkan untuk bakso reguler, ada banyak sekali yang akan masuk daftar bakso kegemaranku karena punya kisahnya masing-masing.

Mulai dari Bakso Solo Kidul Pasar di cabang Blimbing yang sudah dikenalkan kedua orangtuaku sejak aku kecil sehingga membuatku terpikat pada soun putihnya. Aku bahkan baru tahu kalau ini merupakan salah satu bakso paling legendaris di Kota Malang karena sudah ada sejak tahun 1965, seusia Ibuku. Kemudian beranjak aku SMA, Bakso Damas dan Bakso Gong jadi yang paling sering kukunjungi karena aku dan sahabat-sahabatku satu genk, sering menghabiskan waktu di sana.

Gembira pulang dari sekolah dengan naik angkutan umum bersama-sama (kami menyebutnya mikrolet di Malang), kami akan menghabiskan waktu berjam-jam di Bakso Damas atau Bakso Gong sekadar bercerita mengenai soal ujian, PR atau bahkan kakak kelas yang menggemaskan.

Bakso Duro Kepanjen foto: Irma Aryatanti
Bakso Duro Kepanjen foto: Irma Aryatanti

Seiring dengan aku yang semakin dewasa dan sering berkeliling Malang Raya, ada dua bakso yang akhirnya masuk jadi kegemaranku yakni Bakso Duro di Kepanjen dan Bakso Kraton di Pakis sana. Sama-sama terletak di Kabupaten Malang, kedua bakso ini bahkan sangat ramai bagi para pelancong. Saat kalian baru saja melakukan traveling ke pantai-pantai selatan di Kabupaten Malang, Bakso Duro akan menjadi salah satu persinggahan jika hendak pulang. Bakso urat dan bakso jumbo yang ditawarkan tak akan membuatmu menyesal.

Lalu untuk Bakso Kraton, rasa-rasanya hampir setiap kali aku pulang dari pendakian di Gunung Semeru, aku dan teman satu rombonganku pasti mampir, terutama untuk menyantap bakso iga yang begitu lezat itu.

Namun ada bakso lain juga yang memiliki cerita tersendiri bagiku karena jadi tak hanya aku yang menyukai tapi juga orangtua, kakak dan adikku yakni Bakso Sayur UM.

Seperti khasnya bakso di Malang yang mayoritas membebaskan pembeli untuk meracik sendiri, Bakso Sayur yang terletak di dekat UM (pilihanku yang di Jalan Salatiga), juga demikian. Di tempat ini kalian bisa bebas mengambil soun biru yang adalah kesukaanku dan sayur topping pelengkap sesuka hati yang digratiskan oleh penjual. Aku sering juga memilih tempat ini sebagai lokasi makan siang favorit bersama teman-teman entah dari komunitas apapun.

Bakso Sayur UM foto: Stivian Putra/Travelingyuk
Bakso Sayur UM foto: Stivian Putra/Travelingyuk

Sedangkan ketika musim Lebaran tiba, bakso yang jadi favorit bergeser pada bakso yang ada di dekat atau lewat rumah. Aku masih ingat kata-kata tanteku saat aku kecil dulu,

"Kalau waktu Lebaran dan cari bakso, usahakan beli yang dekat rumah saja. Berbagi rezeki sama yang terdekat. Mereka juga kan udah menyisihkan waktu jualan waktu orang-orang sibuk Idulfitri, perjuangannya nggak mudah,"

Dan seperti itulah tradisi yang akhirnya berjalan pada kami setiap kali Lebaran, salah satu keluarga kecil di Malang yang memang begitu menyukai bakso dari generasi ke generasi.

Bukankah, konon katanya bukan orang Malang namanya jika tak menyukai bakso?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun