Tanpa terasa bulan suci Ramadan di hari Selasa (18/4) ini sudah memasuki hari ke-27. Artinya kita tinggal menghitung hari jelang Hari Kemenangan. Tentu setiap dari kita sudah melakukan berbagai persiapan jelang Idulfitri tiba.
Salah satu persiapan yang sering dilakukan orang Indonesia dan sudah jadi tradisi adalah membeli baju Lebaran. Entah siapa yang mengawali, baju baru sangat identik dengan Idulfitri. Karena itu aku tak menyalahkan Dea Ananda sampai menyanyikan lagu 'baju baru Alhamdulillah. Tuk dipakai di Hari Raya. Tak punyapun tak apa-apa, masih ada baju yang lama'.
Aku masih ingat saat kecil dulu, aku dan kakak laki-lakiku selalu datang ke sebuah pusat perbelanjaan di Malang beberapa hari jelang Lebaran untuk membeli baju baru. Saat baju sudah terbeli, aku jelas tidak sabar ingin memakainya sehingga baju baru itu sampai aku letakkan di samping bantal tidur.
Kini aku semakin dewasa. Baju baru bukan lagi hal wajib saat Idulfitri, kendati memang kebiasaan itu masih ada. Hanya saja saat ini aku memilih untuk memadu padankan saja baju-baju lama koleksi di lemari, termasuk memilih warna yang tepat demi menghindari celetukan menyebalkan, 'Eh, kok habis Ramadan malah gendutan...'
Warna Baju, Ikut Pengaruhi Penampilan
Bertemu dengan banyak anggota keluarga besar, teman-teman lama dan tetangga saat Lebaran memang menyenangkan. Hanya saja aku biasanya lebih mempersiapkan diri dengan berbagai pertanyaan seperti 'kapan nikah', 'sekarang kerja apa', sampai 'kayaknya makin gendutan'.
Tentu sebagai perempuan yang sebetulnya cukup cuek, pertanyaan terakhir bisa membuatku overthinking. Karena memang bukankah seharusnya, seseorang yang baru saja berpuasa Ramadan jadi lebih ramping dan sehat alih-alih gemukan, bukan?
Lantaran aku termasuk penggemar karbohidrat yang jarang berolahraga tapi cita-cita tubuh langsing, aku menyiasati pertanyaan-pertanyaan 'gendutan' itu lewat pemilihan warna baju Lebaran yang temipat. Seperti apa?
-
Kalau bagian tubuh kalian yang tampak menonjol alias lebih gemuk atau besar itu di area perut (seperti aku) dan pinggul, jawabannya adalah mengenakan warna gelap di bagian tersebut. Misalkan saja memakai atasan yang menutupi area tubuh itu dengan pilihan warna hitam, cokelat, navy blue (biru kelasi/biru dongker) maupun hijau army
Termasuk perempuan dengan pinggul yang besar sehingga tampak gemuk? Kalian bisa memilih warna gelap terutama untuk bagian bawahan dan warna lebih terang di atasan busana Lebaran. Pilihan warna monokrom yang atas terang dan bawah gelap bakal sangat cocok
Punya bentuk tubuh segitiga yakni bahu lebar sehingga mempengaruhi dada tapi makin sempit ke bawah? Warna gelap sebagai atasan dan cerah sebagai bawahan bakal cocok. Misalnya saja paduan cokelat gelap dengan putih gading?
Dikaruniai bentuk tubuh persegi panjang? Maksudnya adalah bahu, pinggang dan pinggul punya lebar sama, maka coba tambah aksen pada bagian pinggul. Alih-alih gelap, pilih warna terang entah earthy orange, aneka warna pastel atau bahkan viva magenta yang tengah hits di tahun 2023 ini
Dari keempat tips di atas, bisa disimpulkan kalau padu padan warna yang tepat pada busana Lebaran bisa membuat penampilan lebih baik. Kalian tidak perlu ngotot beli baju baru, karena tinggal memadukan dengan pakaian lawas asalkan sesuai dengan semangat Idulfiri.
Warna-warna gelap memang masih jadi primadona agar tubuh lebih ramping. Tak harus hitam atau navy blue saja, warna seperti dark purple, cokelat gelap, merah marun sampai abu-abu bisa juga kalian pilih untuk busana Lebaran.
Bagaimana? Bisa kan tampil makin ramping saat Idulfitri lewat pilihan warna pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh? Jadi, semangat sambut Idulfitri, yak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H