Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mencoba Pakai Busana Muslimah Zaman Rasulullah Saat Tarawih

10 April 2023   15:22 Diperbarui: 10 April 2023   15:26 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
apakah al-izar dan ar-rida' tampak seperti ini?

Tanpa terasa pada hari Senin (10/4) ini kita sudah memasuki puasa Ramadan hari ke-19. Tentu ini artinya bulan suci di tahun 2023 tinggal menyisakan kurang dari dua pekan. Salah satu hal yang paling menonjol di 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah masjid-masjid yang kembali dipenuhi jamaah lantaran berlomba-lomba mendapatkan karunia malam Lailatul Qodar.

Cukup sedih karena di Ramadan tahun ini, aku harus menyimpan keinginan untuk ibadah jamaah tarawih di masjid, karena kaki kiriku yang patah dan baru saja dioperasi akhir Februari 2023 silam. Dengan telapak kaki kiri masih sangat lemah untuk menjadi penopang, aku harus menelan dalam-dalam keinginan berjamaah ke masjid, bahkan mungkin saat Idulfitri juga nanti.

Tarawih selalu memiliki tempat tersendiri dalam kenanganku.

Mulai dari berburu tanda tangan imam pemimpin sholat tarawih sebagai tugas pelajaran agama Islam di sekolah, hingga mencari masjid dengan tarawih tersingkat supaya bisa menonton film favorit setelahnya. Aah, aku masih ingat juga dulu bingung memilih busana yang hendak dipakai untuk tarawih, saat mengikuti pondok Ramadan di sekolah hanya untuk sekadar tampil menawan ketika bertemu sang gebetan di pelataran masjid sekolah.

Sungguh, hormon dopamin yang memalukan.

Namun jika kuingat-ingat lagi, beruntunglah menjadi Muslimah di Indonesia.

Berstatus sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia, perempuan Muslim di Indonesia diberi kebebasan untuk memilih pakaian dan tidak wajib berhijab sejak dulu hingga saat ini. Namun pernahkah kalian membayangkan, bagaimana jika perempuan-perempuan Muslim di Indonesia masih diwajibkan mengenakan busana seperti perempuan Muslim di zaman Nabi Muhammad SAW hidup?

Kita tentu tahu bahwa pakaian perempuan Muslim di Makkah dan Madinah saat Rasulullah masih hidup akan sangat berbeda dengan dunia Arab saat ini. Bahkan membayangkan harus mengenakan busana-busana zaman dulu ketika beribadah tarawih di masjid, aku mungkin bakal sangat keberatan. Namun tak ada salahnya kita mempelajarinya. Seperti apa? Dilansir berbagai sumber, berikut di antaranya:

1. Al-Marth

Berbentuk seperti selendang besar, al-marth adalah pakaian perempuan Islam di era Nabi Muhammad SAW masih hidup yang berupa kain tanpa jahitan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Malik bin Anas, istri Nabi yakni 'Aisyah pernah berkata:

'Ketika Rasulullah hendak (mengimami) salat subuh, maka perempuan-perempuan berangkat (ke masjid) dengan berselimut al-marth', mereka tidak dikenal karena petang'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun