Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mengetuk Pintu Illahi dari Masjid Para Jin

26 Maret 2023   22:01 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:18 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali bulan Ramadan seperti ini, aku selalu teringat dengan sebuah buku yang pernah kubaca di sela-sela menjalankan ibadah puasa saat aku masih kecil. Buku itu, kuyakin banyak di antara kalian yang juga membacanya, memiliki judul yang sangat bikin penasaran yakni Berdialog dengan Jin Muslim.

Terlepas dari pro-kontra mengenai alam jin yang diungkapkan oleh Muhammad Isa Dawud sang jurnalis Mesir dalam buku karyanya itu, kita tentu sepakat bahwa jin memang ada di dunia ini dan berdampingan dengan manusia. Bahkan kalian bisa menemukan di dalam Alquran mengenai ayat-ayat yang membahas keberadaan para jin.

Setidaknya ada dua surat di dalam Alquran yang paling kuingat membahas keberadaan para jin di dunia ini yakni pada dua ayat Al Hijr (26-27) mengenai penciptaan jin dari api yang sangat panas, serta Az Zariyat (56) soal kewajiban jin yang sama seperti manusia yakni beribadah pada Allah SWT.

Hanya saja karena jin adalah makhluk tak kasatmata, tentu bagaimana visualnya masih menjadi sebuah misteri hingga saat ini.

Sebagai umat Muslim yang memang meyakini jin, ada banyak sekali cerita mengenai keberadaan mereka yang tak terlihat itu. Termasuk bagaimana mereka diyakini mendiami dan beribadah di sebuah masjid terbengkalai di daerah Hyderabad sana.

Ya, kali ini kita akan bercerita mengenai Masjid Mir Mahmood Sahib yang disebut-sebut sebagai tempat ibadah Muslim terkecil di dunia.

Mir Mahmood Sahib yang 1/10.000 Masjidil Haram

Bicara soal masjid terkecil, India sebetulnya memiliki dua bangunan yang masuk kategori tersebut.

Pertama adalah Masjid Dhai Seedhi Ki yang berada di Bhopal, negara bagian Madhya Pradesh dan kedua Masjid Mir Mahmood Sahib yang bisa ditemukan di Hyderabad, ibukota negara bagian Telangana.

Jika Masjid Dhai Seedhi Ki yang dibangun pada tahun 1708-1726 di masa pemerintahan Sardar Dost Mohammad Khan itu memiliki luas 16 meter persegi, maka Masjid Mir Mahmood Sahib hanya seukuran luas 10,21 meter persegi.

Masjid Mir Mahmood Sahib foto: The New Indian Express
Masjid Mir Mahmood Sahib foto: The New Indian Express

Masjid sangat kecil yang sudah berdiri sejak era kuno ini bertengger di puncak bukit dekat Mir Alam. Konstruksinya dibangun di atas sebuah batu dan hanya memiliki satu lengkungan dan dua menara sederhana, sehingga membuat ukurannya benar-benar kecil. Bahkan konon katanya hanya maksimal lima jamaah saja yang dapat menunaikan ibadah shalat di dalamnya.

Diyakini Masjid Mir Mahmood Sahib sudah berdiri sejak awal abad ke-16 atau tepatnya tahun 1688, saat Sultan Quli dari Dinasti Qutb Shahi melakukan aneksasi pada jalur pesisir Andhra, Kondapali dan benteng-benteng lainnya. Tak heran kalau bangunan ini diberi nama sesuai nama orang suci Sufi yang datang dari Irak saat Abdullah Qurb Shah memerintah.

Hanya saja kondisi masjid yang sudah berusia lebih dari 300 tahun itu kini sangatlah memprihatinkan karena telah terabaikan.

Bangunan kecil itu seolah hanya tinggal menunggu waktu untuk runtuh karena air yang sudah merembes ke dalamnya. Bahkan karena letaknya yang cukup terisolasi, mulai muncul cerita-cerita mistis yang menyebutkan para jin dan arwah yang beribadah di Masjid Mir Mahmood Sahib. Tak heran kalau akhirnya masjid ini disebut sebagai Masjid Jinn.

tampak dalam Masjid Mir Mahmood Sahib foto: The New Indian Express
tampak dalam Masjid Mir Mahmood Sahib foto: The New Indian Express

Dr Mohammed Shafiullah dari Deccan Heritage Trust menyebutkan kalau sudah seharusnya Masjid Mir Mahmood Sahib dipugar. Kepada New Indian Express, Shafiullah menyayangkan bangunan dari era Qutub Shahi ini seolah tidak dipedulikan pemerintah, padahal seharusnya menjadi bangunan saksi bisu sejarah Islam di India yang patut dilestarikan.

"Meskipun sangat kecil, masjid ini memiliki tampilan klasik ciri khas masjid era Qutub Shahi. Di dalamnya terdapat tangga untuk pergi ke teras dan mengumandangkan adzan. Dengan ukurannya yang hanya 110 kaki persegi, Masjid Jinn ini bahkan 10 ribu kali lebih kecil daripada Masjidil Haram di Mekkah sana," cerita Shaifullah.

Tak hanya Shaifullah, Mohammed Sajjad Ali selaku aktivis warisan budaya Hyderabad juga berharap jika pemerintah setempat mengizinkan kelompok warisan budaya untuk melakukan restorasi terhadap Masjid Jinn. Tentu sangat menarik membayangkan Masjid Mir Mahmood Sahib bisa kembali kokoh, terawat dan menjadi daya tarik wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun