Dan tak ada yang lebih sempurna menurutku dalam membungkus Likupang sebagai destinasi wisata healing, selain eksotisme pantai dan samuderanya. Dan untuk mewujudkan hal itu, Likupang bisa belajar mempercantik diri dari berbagai wisata pantai terindah di Bumi ini.
Mulai dari pulau Aruba di Laut Karibia sana yang juga dikenal sebagai tempat terbaik melakukan parasailing hingga kite-surfing, Likupang jelas lebih dari mampu menawarkan berbagai aneka water sport yang memuaskan adrenalin. Atau mungkin ingin mengikuti jejak Palawan si pulau surga milik Filipina yang menawarkan lanskap bawah laut? Likupang juga tak kalah mempunyai biota laut super menawan
Bahkan saat ini Likupang tengah menyambut kehadiran Wallace International Conservation Resort and Marine Park. Terbentang seluas 374 hektar, area wisata ekologi flora dan fauna di dataran Minahasa itu bahkan digadang-gadang bakal jadi KEK terbaik di Indonesia kelak.
Mendambakan kawasan liburan yang lebih romantis bak Bora-Bora maupun Maldives? Sekali lagi, Likupang di North Sulawesi ini jelas mampu mewujudkannya.
Diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 65.300 orang hingga tahun 2040 mendatang, Konsep KEK Likupang bakal mengembangkan resort-resort kelas premium dan menengah. Tinggal menunggu waktu hadirnya bungalo-bungalo eksostis di atas perairan Likupang akan memberikan suguhan wisata samudera yang luar biasa intim dan eksklusif.
Bosan dengan wisata-wisata bahari dan ingin duduk tenang menikmati tradisi budaya Likupang yang luar biasa kaya? Maka biarkan dirimu menjadi saksi bagaimana tari Mesalai milik suku Nusa Utara itu ditampilkan, sebagai perwujudan rasa syukur dalam kegiatan penuh sukacita. Atau yang ingin lebih gahar, nikmati tari Kabasaran atau tari peperangan milik suku Minahasa. Dan yang tak boleh dilupakan adalah Maengket, tarian khas masyarakat Minahasa dalam memperlihatkan rasa syukur.
Namun kembali lagi dengan wisata bahari yang jadi identitas utama Likupang, kawasan ini jelas masih harus banyak berbenah untuk jadi destinasi healing berkualitas. Namun Presiden Jokowi sudah mendesak agar seluruh pembangunan infrastruktur penunjang DSP Likupang, bisa segera selesai seluruhnya sebelum akhir tahun 2023.
Dan bukan hanya sibuk memoles Likupang, pemerintah serta pihak yang berwenang sudah seharusnya juga menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan alias sustainable tourism. Di mana dalam setiap perjalanan pengembangan DSP Likupang ini, haruslah ramah lingkungan yang melibatkan jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, para stakeholder dan yang paling utama, peran aktif masyarakat Likupang.
Bagaimana masyarakat Likupang bisa sama-sama mewujudkan aksi sustainable tourism? Lewat penerapan zero waste lifestyle yang menyeluruh, sehingga wisatawan yang hadir baik lokal maupun mancanegara akan merasa jauh lebih nyaman, aman dan tenang.