Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Srikandi-Srikandi Perajut Masa Depan dari Sumberpasir

30 Januari 2022   23:24 Diperbarui: 30 Januari 2022   23:33 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi di galeri ZAMA Homewear/dok.New Malang Post

Kini daster-daster bordir manual yang lahir dari usaha pantang menyerah para perempuan-perempuan mitra penjahitnya itu, membuat Dewi mampu membangun galeri offline saat ZAMA Homewear baru berjalan 3,5 tahun. Perlahan tapi pasti, galeri mungil itu menjadi pilihan banyak orang saat berkunjung ke Malang.

Mengusung konsep daster yang naik kelas, tak heran kalau konsumen ZAMA memang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan menembus batas negara. Meskipun belum secara resmi jadi komoditi ekspor, daster bordir manual ZAMA pernah diboyong hingga Singapura, Australia, Korea Selatan sampai Amerika Serikat.

JNE, Pilihan Terbaik Untuk 'Pelayaran' ZAMA Homewear

"Saya memilih konsep kemitraan bagi para penjahit ZAMA, lantaran memang terkendala modal. Karena itu saya mencari orang-orang dengan semangat juang tinggi yang bersedia belajar. Saya ingin memanusiakan para pekerja. Karena itu setiap tiga bulan sekali, kami memiliki dana sosial yang diambil dari laba usaha untuk dibagikan kepada mitra penjahit dalam bentuk bahan pokok sehari-hari," papar Dewi panjang lebar.

Saya tertegun mendengarnya.

Tentu apa yang dilakukan Dewi lewat ZAMA Homewear ini sudah jelas 'dirasuki' ruh UMKM itu sendiri, sebagai pendorong pergerakan pembangunan dan perekonomian Indonesia.

ZAMA hadir dan menjalankan fungsinya sebagai UMKM yang memang membuka lapangan pekerjaan bagi seluruh lapisan masyarakat, tak peduli tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Senada juga dengan pengertian UMKM di UU Nomor 20 Tahun 2008, ZAMA turut memeratakan perekonomian terutama para mitra penjahit terbesarnya yang berada di Desa Sumberpasir.

Bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak tahun 2020 lalu, ZAMA termasuk UMKM yang meskipun terkena dampak wabah corona, tetap bisa menangkap peluang, beradaptasi dengan kondisi, dan akhirnya bangkit.

Pilihan Dewi untuk sejak awal mengajak ZAMA Homewear 'berlayar' di dunia online dan menggunakan Instagram sebagai lahan utama berjualan, adalah alasan terkuat kenapa daster bordir manual ini tak kehilangan pasar saat Covid-19 'mengamuk'.

Ya, ketika banyak produsen daster lainnya di Malang terpaksa gulung tikar imbas tutupnya pariwisata, ZAMA justru tetap berjalan menerima order dari seluruh penjuru Indonesia secara online. ZAMA Homewear jelas jadi salah satu dari 17,2 juta UMKM di seluruh Nusantara yang sudah go digital.

Demi memenuhi orderan yang melintas bentang alam jauh dari Malang Raya seperti Surabaya, Bandung, Jakarta, Makassar, Medan hingga pulau Kalimantan sana, Dewi memilih JNE sebagai penyedia layanan logistik. Berdiri sejak 26 November 1990, ada alasan kuat kenapa Dewi setia menggunakan JNE.

"Saya adalah orang Indonesia dan punya mimpi besar terlibat dalam perekonomian negeri ini, lewat sosok perempuan. Karena itu saya menggunakan jasa pengiriman yang memang dibesut dan dijalankan oleh putra-putri Indonesia asli, seperti JNE ini. Karena saya ingin ZAMA Homewear ini menjadi dari bagian besar dalam membesarkan bisnis milik anak negeri,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun