Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Orasi Generasi Penumbang Emisi

24 Oktober 2021   20:18 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:19 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gangguan siklus karbon.

Melalui sebuah pemodelan canggih, Rothman pun memprediksi jika kiamat geologi akibat siklus karbon yang bermasalah bisa menghantam Bumi di tahun 2100 nanti, saat batas emisi karbon 310 gigaton terlampaui.

Bisa ditebak jika karbon-karbon itu menggelar pesta di daratan, lautan dan atmosfer, kadar oksigen yang sangat dibutuhkan makhluk hidup bakal anjlok. Dan saat kadar oksigen itu menyusut, bisakah kita hidup?

Berpacu dengan waktu, para pegiat lingkungan pun mulai mencari harapan baru demi masa depan yang semua akhirnya bermuara pada NZE (Net-Zero Emission). Lewat gagasan ini, diharapkan akan tiba masa di mana emisi karbon sepenuhnya diserap oleh Bumi berkat campur tangan manusia dan teknologi-teknologi canggih yang akhirnya mampu mencegah ancaman global warming (pemanasan global), kode merah untuk kemanusiaan.

Bukan sebuah kampanye yang baru bergulir, Net-Zero Emission alias nol-bersih emisi ini sebetulnya sudah berdengung pada tahun 2008 meskipun baru mendapat suntikan nyawa kembali dalam Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris tahun 2015 kemarin.

Menghasilkan Paris Aggrement alias Perjanjian Paris, NZE akhirnya menjadi panduan agar setiap negara di Bumi ini entah negara maju ataupun berkembang, harus menyampaikan target penurunan emisinya yang sudah dimulai pada 2020. Saling bergandengan tangan untuk melindungi dunia, komitmen untuk mencapai nol-bersih emisi di tahun 2050 pun dimulai.

Impian Net-Zero Emission dalam Napas Manusia
 Hkan Jansson/Alamy
 Hkan Jansson/Alamy

Kalau menurut kalian NZE ini adalah momen di mana tak ada emisi keluar sama sekali, jelas tak mungkin. Forest Digest melansir bahwa manusia dan Bumi ini secara alamiah tak mungkin tak menghasilkan emisi.

Saat kamu bernapas saja, karbon dioksida alias CO2 sudah pasti dikeluarkan oleh tubuh.

Jika ada lebih dari 7,8 miliar jiwa di Bumi ini, data menyimpulkan bahwa napas manusia menyumbang 5,8% dalam volume emisi karbon tahunan.

Itu baru dari manusia. Bagaimana dengan gas-gas yang dikeluarkan cerobong asap pabrik, asap-asap buangan kendaraan bermotor sampai kentut sapi?

Ya, sapi yang memiliki daging luar biasa lezat itu rupanya mengeluarkan gas metana setiap  kali mereka buang angin. JIka seekor sapi mampu menghasilkan 200 kg gas metana setiap tahunnya, bayangkan berapa gas metana yang terlepas dari seluruh sapi di dunia ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun