Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

4 Program PUPR untuk Wujudkan Mimpi Rumah Pertama Milenial

8 Agustus 2020   19:30 Diperbarui: 8 Oktober 2020   06:20 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gedung PUPR © setkab.go.id

Salah satu proyek rusun ada di provinsi Jawa Tengah yang sudah terbangun delapan rusun santri ponpes (pondok pesantren), tiga rusun mahasiswa, satu rusun ASN/Polri dan empat rusun MBR. Seluruh rusun ini bahkan sudah dilengkapi jaringan air bersih, sanitasi, listrik hingga meubelair. Anda yang berpenghasilan Rp2 jutaan bisa memilih rusun dengan tiga pilihan tipe unit yakni 24, 36 atau 45.

Di tahun 2020 ini, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan Kementerian PUPR menyiapkan anggaran Rp101 miliar untuk membangun 34 tower (945 unit) rusun LPKB (Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama) di 31 kabupaten/kota se-Indonesia.

2. Program Rumah Khusus

Rusus nelayan Laimeo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara © pu.go.id
Rusus nelayan Laimeo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara © pu.go.id

Jika rusun diperuntukkan kepada milenial yang masih bekerja formal, maka untuk milenial-milenial yang bekerja di sektor tanpa slip gaji pun tak perlu cemas. Karena Kementerian PUPR menawarkan program rumah khusus (rusus) yang salah satunya ditawarkan di kisaran harga Rp191 juta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan kalau program rusus ini memang diciptakan demi memenuhi kebutuhan khusus milenial yang tidak memungkinkan memperoleh rusun. Beberapa kondisi khusus seperti milenial-milenial atau kelompok usia produktif yang bekerja sebagai nelayan, korban-korban bencana atau pengungsi, tenaga guru, tenaga medis hingga TNI/Polri yang bertugas di perbatasan atau pulau terpencil.

Secara nasional, rusus yang umumnya bertipe 28 atau 36 dan sudah dilengkapi PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas) ini telah dibangun PUPR sebanyak 22.358 unit (2015-2018). Beberapa daerah yang sudah tersentuh program rusus adalah para nelayan di pesisir pantai Sulawesi, kelompok MBR di Papua Barat, hingga masyarakat korban kerusuhan Wamena pada September 2019 lalu.

3. Program PSU

perumahan subsidi dengan bantuan PSU dari PUPR © pu.go.id
perumahan subsidi dengan bantuan PSU dari PUPR © pu.go.id

Salah satu alasan kenapa rumah subsidi kadang minim peminat adalah tidak cukup layak huni. Banyak developer perumahan subsidi yang tidak bisa memenuhi fasilitas secara maksimal karena memang harga jual rumah-rumah subsidi dirasa tidak cukup untuk memenuhi operasional pengembang yang harus membangun jalan raya atau fasilitas lain.

Apalagi perumahan subsidi biasanya ditujukan kepada mereka kalangan MBR, sehingga cukup banyak alasan pengembang perumahan subsidi yang menyediakan fasilitas pas-pasan.

Demi mewujudkan komitmen PUPR agar seluruh masyarakat Indonesai bisa tinggal di pemukiman layak huni inilah, membuat PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan menyalurkan bantuan PSU seperti penyediaan jaringan air bersih, TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) hingga fasilitas jalan. 

Secara nasional, sudah ada 119.695 unit rumah yang menerima bantuan PSU dari PUPR mulai 2015-2019. Dengan PSU, kalangan MBR bisa tinggal di hunian yang layak dan tentunya sedap dipandang seperti perumahan non-subsidi.

4. Program BSPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun